BPBD Cianjur Terus Waspadai Bencana Hidrometeorologi

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur terus mewaspadai bencana hidrometeorologi, yaitu bencana yang dipengaruhi cuaca seperti banjir, longsor, hingga angin puting beliung.

Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mokh Irfan Sofyan mengatakan, semua daerah di Kabupaten Cianjur termasuk daerah yang rawan bencana. Sehingga kewaspadaan terhadap bencana terus ditingkatkan.

“Karena kontur letak geografis Kabupaten Cianjur itu perbukitan, sehingga potensi kebencanaan ini tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Cianjur. Termasuk bencana Hidrometeorologi yang kita tidak tahu akan datang kapan dan terjadi di wilayah mana,” tuturnya di Pendopo Cianjur, Rabu (11/11/2020).

Atas hal itu, BPBD Kabupaten Cianjur bersama unsur Forkopimda Kabupaten Cianjur menggelar apel kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi, di halaman Pendopo Cianjur, Rabu, (11/11/2020).

“Pak Bupati sudah membuat imbauan kepada warga di seluruh wilayah Kabupaten Cianjur, kecamatan, desa hingga tingkat RT dan RW untuk membuat persiapan dan peningkatan kewaspadaan,” kata dia.

Ia mengungkapkan, BPBD Kabupaten Cianjur mempunyai anggota Retana sebanyak 1.832 orang yang tersebar di setiap desa sebanyak lima orang, yang mewakili tiap kampung. Sehingga Retana sudah disiapsiagakan hingga di pelosok kampung.

“Dalam apel ini Retana sengaja kami hadirkan namun tidak bisa semua karena pandemi Covid-19, jadi para Korcabnya saja yang di wilayah utara dan selatan. Mereka sudah kami buatkan surat untuk kesiapsiagaan ini,” paparnya.

Irfan pun mengatakan, gudang logistik di wilayah Cianjur selatan sangat diperlukan untuk mempercepat penanganan ketika terjadi bencana seperti longsor dan sebagainya.

“Karena untuk penanganan kebencanaan itu tidak bisa menunggu, harus langsung segera ditangani,” ujarnya.

Sementara itu, Pjs Bupati Cianjur, Dudi Sudrajat mengatakan, sektor pemerintah ataupun non pemerintah sudah disiapkan untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi kebencanaan.

“Hal yang paling penting ada peralatan, operator yang terlatih, dan SOP yang jika ada kejadian apapun sudah siap. Ada Posko di BPBD yang bisa menggerakkan seluruh elemen yang berfungsi untuk membantu kebencanaan dan kedaruratan,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan, kesiapan anggaran di Kabupaten Cianjur selalu ada setiap tahunnya. Bisa dari anggaran belanja tidak terduga, termasuk anggaran pandemi Covid-19 juga dipakai.

“Terus kebencanaan kemarin di Kecamatan Agrabinta dan Leles sudah kami tangani. Cianjur belum ada status siaga bencana, namun untuk imbauan kami sudah kirim ke seluruh kecamatan terutama desa. Utamanya di daerah selatan dan utara yang memiliki potensi longsor cukup tinggi,” tandasnya.(afs/sis)

Exit mobile version