CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur menyebut lima alat pendeteksi Tsunami Early Warning Sistem (TEWS) di laut selatan rusak dan tidak berfungsi.
Sekertaris BPBD Kabupaten Cianjur, Rudi Wibowo menjelaskan, kelima alat pendeteksi tsunami itu sudah dipasang sejak beberapa tahun lalu dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Alat TEWS tersebut dipasang di Kecamatan Cidaun, Kecamatan Sindangbarang, Kecamatan Agrabinta, dan dua lainnya di di titik tertentu.
Rudi menjelaskan, alat tersebut rusak dan tidak berfungsi sejak beberapa tahun lalu. Penyebabnya karena faktor usia dan faktor iklim.
“Kita tidak memiliki wewenang, hanya melakukan pengawasan terhadap alat deteksi yang diberikan dari BNPB,” ujarnya seperti diberitakan Suara.com, Rabu (01/12/2021).
Kata dia, sejak alat dipasang di wilayah laut Selatan Cianjur tidak di sertai dengan serah terima alat. Kerusakan itu pun sudah dilaporkan ke pihak BNPB, namun belum ada tidak lanjut.
“Tidak hanya di Cianjur alat pendeteksi dini tsunami itu juga terjadi di berbagai wilayah di Indonesia, sehingga wajar kalau laporan dari Cianjur belum mendapat respons,” tambahnya.
Untuk saat ini, pemerintah sudah memasang beberapa rambu jalur evakuasi dan melalukan edukasi mitigasi kebencaan di daerah rawan bencana.
“Kami imbau warga yang berada di pesisir pantai tidak khawatir dengan alat deteksi dini tsunami. Masyarakat bisa membaca gejala apabila terjadi tsunami,” tandasnya.(rez/bbs)