Opini

Bukan Cuma yang Broken Home, Anak Yatim Juga Fatherless

Kerasnya dunia kerja, perihnya pendidikan, pahit-manisnya berteman, semua itu guru saya.

Yang bikin ribet, karena nggak ada arahan, otak ini kudu kerja ekstra. Nggak semua pelajaran hidup bisa ditelan mentah-mentah. Harus disaring. Harus dipilih.

Salah jalan? Pernah. Salah milih teman? Sering. Tapi ya itulah proses. Namanya juga belajar hidup.

BACA JUGA: Merawat dan Merapikan Trotoar Lebih Baik Daripada Bangun Ulang, Pemkab Cianjur Jangan Boros Anggaran

Makanya, kadang saya heran, kenapa banyak orang yang terlalu drama soal fatherless.

Ada yang bilang, “Gue mah lebih mending bapak mati sekalian, daripada hidup tapi nggak berguna.”

Hadeuh, ngomong mah gampang. Tapi, kenyataannya, kehilangan bapak karena meninggal itu nggak semenyenangkan yang kalian bayangkan. Ada lubang besar yang nggak bisa diisi siapa pun.

Cobalah lihat dunia lebih luas. Coba lihat lagi sekeliling. Kadang, ada kerabat lain, ada keluarga lain, yang masih peduli dan sayang sama kita.

Masa iya cuma karena satu sosok pergi, dunia harus kita kutuk seumur hidup?

Sedih boleh. Nangis boleh. Tapi ya jangan berkepanjangan. Apalagi buat yang fatherless karena takdir, bukan karena pilihan hidup si bapak.

Kita nggak bisa nuntut lebih ke kehidupan ini. Kita cuma bisa jalanin sebaik mungkin.

Kalau memang ada banyak laki-laki di dunia ini yang nggak becus dan menyebabkan fatherless, ya kita juga harus mulai putus rantai itu dari diri sendiri.

BACA JUGA: Bencana Banjir Jombang: Refleksi Solidaritas Lintas Iman

Tapi kalau ternyata yang terjadi adalah bapaknya dipanggil Tuhan duluan, ya mau gimana? Mau ngamuk ke siapa? Mau demo ke malaikat?

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button