CIANJURUPDATE.COM, Bandung – Ketua Forum Kajian Sosial Politik USB YPKP, Dr Indra Kristian S IP, M AP menerbitkan buku ‘Pancasila dan Kewarganegaraan’ dan membedahnya dalam Launching Forum Kajian Sosial dan Politik di Universitas Sangga Buana YPKP, Bandung, Rabu (20/11/2019).
Dr Indra Kristian mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi alasan terbitnya buku tersebut. Salah satunya adalah kurangnya pemahaman mengenai Pancasila.
“Intensitas pembelajaran Pancasila selama era reformasi mengalami kemunduran yang mengakibatkan kurangnya wawasan Pancasila di kalangan generasi muda,” tuturnya saat diwawancara.
Indra pun mengatakan, daya tarik pembelajaran Pancasila tidak efektif dan masih adanya distorsi sejarah karena kekurangan sumber.
“Kurangnya efektivitas dan daya tarik pembelajaran pancasila secara isi dan methodologies. Kemudian, masih adanya distortion sejarah akibat kurangnya akses terhadap sumber sumber otentik,” jelasnya.
Bahkan, Indra menyebut sosialisasi Pancasila pada umumnya kurang terencana dan terkoordinasi.
“Sosialisasi Pancasila yang dilaksanakan K/L pada umumnya bersifat supersial kompartementalis kurang terencana terstruktur dan terkoordinasi,” kata dia.
Literasi masyarakat Indonesia, lanjut Indra, dinilai sangat rendah dan berakibat pada menurunnya daya pikir kritis.
“Rendahnya tingkat kedalaman literasi masyarakat Indonesia secara umum yang berakibat menurumnya daya pikir dan nalar kritis,” tuturnya.
Terakhir, lanjut Indra, yang menjadi alasan diterbitkannya buku ini adalah pemahaman terhadap Pancasila belum sepenuhnya dikembangkan dengan baik.
“Pemahaman terhadap Pancasila belum sepenuhnya dikembangkan secara ilmiah baik melalui pendekatan intradisiplin multi disiplin dan transdisiplin.” tandasnya.(afs)