Berita

Buku Ramadan Dulu dan Sekarang

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur — Bulan suci Ramadan identik dengan kuliah subuh dan kegiatan kerohanian lainnya. Biasanya, siswa-siswi dari berbagai sekolah berbondong-bondong ke masjid dengan membawa buku Ramadan.

Biasanya, anak-anak sampai remaja berbondong-bondong ke masjid untuk kuliah subuh. Mereka mendengarkan ceramah dari awal hingga akhir, kemudian meminta tanda tangan dan cap di buku Ramadan.

Agenda kegiatan lainnya seperti salat berjamah, tarawih, hingga zakat pun ada di buku tersebut. Namun kini buku itu mulai meredup di kalangan para siswa-siswi SMA.

Kesiswaan MAN 1 Cianjur, Rahman Jaenudin mengatakan bahwa adanya buku Ramadan kini bukan tuntutan kurikulum dan tidak ada intruksi dari pusat.

“Terkait buku Ramadan, di dalam kurikulum sekarang tidak ada ketentuan tentang adanya buku itu. Selain itu, tidak ada instruksi juga dari Kemenag maupun Dinas Pendidikan mengenai perlunya siswa-siswi menggunakannya,” katanya saat diwawancara pada Kamis (09/05/2019).

Rahman menuturkan, siswa-siswi tingkat SMA atau MA dinilai sudah mandiri dan tidak perlu dipantau oleh pihak sekolah. Hal itu karena berhubungan dengan kewajiban masing-masing.

“Karena dinilai siswa-siswi SMA atau MA sudah cukup mandiri dalam menjalankan kewajiban-kewajibannya di bulan suci Ramadan. Tak perlu dipantau oleh sekolah karena terkait puasa atau tidaknya kan itu hubungan mereka dengan Allah,” tuturnya.

Sementara itu, salah seorang mahasiswi Jurnalistik Universitas Muhammadiyah Bandung, Mutiara Adinda Fasa berpendapat bahwa buku Ramadan dapat memberi rasa tanggung jawab lebih pada siswa.

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button