Buku Ramadan Dulu dan Sekarang
![](/wp-content/uploads/2019/05/images-640x470.jpeg)
“Miris ya melihat buku Ramadan yang mulai redup saat ini. Saya rasa adanya buku itu membuat siswa merasa punya tanggung jawab lebih. Buku Ramadan menjadi nilai plus untuk mata pelajaran agama. Buku itu sangat bermanfaat, namun sayang saat ini sudah mulai redup dan beberapa sekolah tidak mewajibkan menulis,” tuturnya.
Ara, biasa ia dipanggil, menyampaikan cara menangani siswa yang sudah malas ke masjid karena tergerus oleh teknologi.
“Menurut saya, cara yang pertama mulai dari keluarga. Di lingkungan keluarga, seharusnya orang tua membatasi anak dalam bermain gawai dan orang tua tersebut juga harus mencontohkan dengan tidak bermain gawai berlebihan.,” sebutnya.
“Kemudian dengan membujuk agar ikut sanlat dan kuliah subuh dan di akhir ramadan dapat reward (penghargaan dalam bentuk apapun). Bisa juga buat ramadan map sebagai bentuk komitmen anak dan orang tua dalam melaksanakan aktivitas di bulan ramadan dan ada sanksinya jika dilanggar,” pungkasnya. (ct1)