CIANJURUPDATE.COM – Amorphophallus titanum atau bunga bangkai kembali mekar di Kebun Raya Cibodas untuk ketiga kalinya.
Sebelumnya, bunga ini pernah mekar pada 2015 dan 2019 dengan ketinggian mencapai 2,8 meter.
Bunga bangkai yang mekar saat ini tercatat sebagai koleksi dengan nomor 76 C.
Pemantauan menunjukkan tunas bunga mulai teramati pada 26 Desember 2024.
BACA JUGA: Bunga Bangkai Setinggi 2,7 Meter di Kebun Raya Cibodas Mekar Kembali
Bunga ini mekar sempurna pada Senin (17/02) pukul 00.45 WIB.
Tinggi spadiksnya mencapai 2,93 meter dengan lebar spatha 126 cm.
Fenomena ini menarik karena siklus bunga bangkai biasanya empat tahun sekali.
Namun, kali ini, proses mekarnya berlangsung lebih lama dari perkiraan sebelumnya.
Berdasarkan klasifikasi International Union for Conservation of Nature (IUCN) tahun 2018, bunga bangkai tergolong spesies terancam punah.
Perlindungannya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999.
Peneliti Ahli Muda BRIN, Destri, menjelaskan kemungkinan penyebab keterlambatan perbungaan.
“Umbi tanaman ini mungkin mengalami penurunan kualitas media, sehingga siklus berbunga menjadi lebih lama,” ungkapnya, Senin (17/2/2025).
BACA JUGA: Bunga Bangkai Raksasa Berukuran 4 Meter Bersiap Mekar di Kebun Raya Cibodas
Namun, ia menambahkan bahwa keterlambatan ini berdampak positif.
“Cadangan makanan lebih banyak terkumpul, menyebabkan ketinggian bunga lebih besar dibanding sebelumnya,” ucap dia.
Saat ini, Kebun Raya Cibodas memiliki 11 spesimen bunga bangkai.
Untuk meningkatkan koleksi, dilakukan penyerbukan buatan karena bunga bangkai tidak dapat melakukan penyerbukan sendiri.
BACA JUGA: Wow! Bunga Bangkai Setinggi 2,89 Meter Mekar di Kebun Raya Cibodas
“Di habitat aslinya, penyerbukan terjadi secara alami dengan bantuan serangga dan tanaman sejenis lainnya,” jelasnya.
Tujuan utama penyerbukan buatan adalah pelestarian dan penelitian.
Selain aroma khas seperti bau bangkai, tanaman ini juga memiliki perbungaan raksasa yang disebut “the giant inflorescent in the world.”
“Bunga bangkai dengan spadiks menjulang tinggi dan spatha merah hati ini merupakan tanaman asli Indonesia yang endemik Sumatera,” tutupnya.
Editor: Afsal Muhammad