Bunga Bangkai Setinggi 2,7 Meter di Kebun Raya Cibodas Mekar Kembali

BACA JUGA: Agar Tidak Layu, Pakai 5 Cara Merawat Bunga Buket yang Tepat, Dijamin Tetap Indah dan Mempesona
Sehingga, mempengaruhi cadangan makanan yang terdapat di umbi, karena untuk sekali berbunga akan membutuhkan energi besar.
“Karenanya, tanaman ini butuh waktu untuk memasok cadangan energi di umbi. Hingga suatu saat nanti bisa kembali pada kondisi yang sama dengan tahun 2016 atau mungkin lebih,” kata Destri.
Destri menjelaskan, jika nanti akan ada masa tanaman bunga bangkai berada pada fase atau fenomena, di mana saat cadangan makanan terkumpul sangat banyak, maka tanaman ini akan berbunga dengan ketinggian yang lebih dari biasanya.
BACA JUGA: Bupati Cianjur Melantik 210 Pejabat Baru di Taman Pancaniti Pendopo
Tanaman yang memiliki bentuk perbungaan menjulang tinggi dengan tongkol atau spadiks yang dikelilingi oleh seludang bunga (spatha) yang saat mekar berwarna merah hati ini termasuk tanaman asli Indonesia endemik Sumatera.
”Tanaman ini selain memiliki aroma yang khas seperti bau bangkai, juga mempunyai perbungaan terbesar di dunia atau disebut sebagai the giant inflorescent in the world,” ungkap dia.
Menurutnya, tanaman ini memiliki masa berbunga empat tahun sekali dengan tiga fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif (berdaun), generatif (berbunga), dan fase dorman (istirahat).
BACA JUGA: Pokja Bersatu 0811 Desa Haurwangi Bersihkan Taman Asmaul Husna
“Saat tanaman ini berbunga, kita hanya bisa menikmatinya selama tiga hingga lima hari. Hal tersebutlah yang menarik perhatian masyarakat untuk melihatnya,” tambah Destri.