Bupati Cianjur Dilaporkan Dua Kali ke KPK, Ridwan Kamil: Kasihan

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menerima laporan baru terkait dugaan penyelewengan bantuan gempa Cianjur. Sebelumnya, KPK pun menerima laporan dari Acsena Humanis Respon yang menduga Bupati Cianjur menyelewengkan bantuan asing.

Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK, Ali Fikri membenarkan Herman dilaporkan tentang dugaan korupsi penyelewengan bantuan asing bagi korban gempa Cianjur. 

“Terkait dengan laporan itu betul kami mengonfirmasi ada laporannya, bahkan kemudian ada laporan terbaru dan informasi pengaduan masyarakat kembali diterima oleh KPK,” kata Ali dikutip Kompas, Selasa (27/12/2022). 

Dirinya menjelaskan, KPK akan memverifikasi dan menelaah laporan itu untuk memastikan kesesuaian administrasi. Ali memastikan, KPK lewat petugas pengaduan masyarakat akan berkoordinasi dengan pelapor, mencari data serta informasi. Sebab, menurutnya, proses ini membutuhkan waktu. 

“Pastinya bahwa setiap laporan masyarakat akan ditindaklanjuti dengan harapan informasi itu menjadi penting,” jelas Ali. 

Setiap laporan, kata dia, belum tentu jadi perkara yang diusut KPK. Hal ini dikarenakan, persoalan yang diadukan mungkin bukan kasus korupsi. Kalaupun kasus korupsi, lanjut Ali, belum tentu jadi wewenang KPK. Walaupun begitu, Ali memastikan semua perkara yang diusut KPK berasal dari laporan masyarakat. 

“Setiap laporan belum tentu menjadi perkara, itu bisa menjadi informasi mereka dalam pendidikan dan pencegahan,” ungkap dia.

BACA JUGA: Serap Aspirasi Petani, Hj Endang Gelar Reses di Agrabinta

Tidak Yakin Ada Korupsi, Ridwan Kamil Bela Bupati Cianjur

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.(Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan terhadap Bupati Cianjur Herman Suherman karena tidak yakin ada indikasi korupsi dalam penyaluran bantuan gempa Cianjur.

Pria yang akrab disapa Kang Emil itu menjelaskan mengenai mekanisme penyaluran bantuan untuk korban gempa Cianjur. Kang Emil mengungkapkan, penyaluran dapat dilaksanakan secara langsung kepada korban, atau disalurkan melalui posko-posko pemerintah.

“Saya udah konfirmasi. Media juga hati-hati, ya. Pertama begini, berikan porsi berita yang adil, kasihan menurut saya Bupati Cianjur. Bentuknya kan barang, barangnya kemudian diatur. Karena membantu Cianjur itu dua pilihan, yang mau langsung silakan atau lewat pemerintah,” dikutip Detik, Rabu (28/12/2022).

Apabila penyalurannya lewat posko pemerintah, lanjut Kang Emil, bantuan itu harus dikemas ulang. Sebab, banyak korban gempa Cianjur yang butuh bantuan, sementara bantuan yang ada sangat terbatas.

“Kalau lewat pemerintah pasti diatur, karena mungkin barangnya sedikit yang butuh banyak. Maka, barang yang datang di-repacking supaya yang mendapatkan lebih merata. Jadi saya sendiri tidak meyakini ada dugaan negatif itu,” jelas dia.

Selain itu, Kang Emil yakin Herman Suherman tidak mungkin korupsi bantuan gempa Cianjur. Hal ini dikarenakan, kata dia, musibah yang dialami warga Cianjur terjadi sangat signifikan.

“Tolong media juga berikan klarifikasi seluas-luasnya ke Bupati Cianjur yang menurut saya sedang dapat musibah, ditambah yang seperti ini. Saya kira ini ujiannya luar biasa,” ucap dia.

BACA JUGA: Alfamart dan SGM Eksplor Salurkan Bantuan Untuk PAUD/TK Wilayah Cianjur Sukabumi Dan 5000 Anak dari Sabang-Merauke

Klarifikasi Kedua Bupati Cianjur Atas Dugaan Korupsi Bantuan Gempa

Dampak gempa Cianjur.(Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

Sementara itu, Bupati Cianjur H Herman Suherman melalui akun Instagram resminya @h.hermansuherman memberikan klarifikasi yang kedua kalinya terhadap laporan KPK tersebut. Herman mengatakan, bantuan bentuknya ada dua, keuangan dan logistik.

“Jadi bantuan logistik ini, itu kita terima dari donasi-donasi ada yang langsung ke warga, ada yang ke pemda. Untuk ke pemda, itu dicatat penerimaannya tanggal berapa dan pengeluarannya pun dicatat sehingga sampai ke masyarakat yang membutuhkannya,” jelas dia.

Soal dugaan pengemasan ulang dan penyelewengan bantuan gempa Cianjur, Herman mengatakan, hal itu sedang diperiksa oleh Inspektorat Daerah (Itda). “Itu sedang dicek oleh inspektorat, kami sudah menugaskan inspektorat untuk mengecek,” ucap dia.

Herman menyebut memang ada bantuan dari asing. Bantuan tersebut disalurkan ketika penanganan bencana Cianjur sudah dipegang oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur. Tetapi, soal tanggal penerimaan, Herman menyarankan untuk melihat hasil pemeriksaan Inspektorat.

“Itu sudah diserahkan ke inspektorat, silahkan dicek, bahkan ke penerimanya sudah dicek. Bantuan bentuknya logistik,” ucap dia.

Dirinya pun menyampaikan agar aparat Pemkab Cianjur untuk tidak terganggu dengan kabar ini. Ia meminta aparat untuk fokus membantu masyarakat.

“Sekarang kita konsentrasikan bersama TNI/Polri untuk membersihkan puing-puing,” jelas dia.

Herman pun menyebut tidak akan melaporkan balik atas tuduhan pencemaran nama baik apabila laporan tersebut tidak terbukti. Dirinya pun mengaku siap dipanggil KPK sesuai ketentuan.

“Sesuai aturan saja, sesuai ketentuan,” ucap dia.

Soal kesehatannya, Herman mengaku masih sehat dan tengah konsentrasi mencari cara agar warga terdampak gempa Cianjur bisa kembali ke rumahnya masing-masing. Baginya, yang terpenting adalah rakyat yang tertangani.

“Alhamdulillah sehat. Aktifitas tidak terganggu berjalan seperti biasanya,” tutup dia.(afs)

Exit mobile version