CIANJURUPDATE.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur berjanji bahwa distribusi pupuk bersubsidi kepada para petani bisa tersalurkan dengan baik.
Bupati Cianjur H Herman Suherman menjelaskan, pupuk bersubsidi yang tidak tersalurkan kepada petani bukan karena langka tetapi sistem yang belum optimal.
Menurut Herman, masih banyak petani yang tidak memiliki KTP Elektronik, sehingga sulit masih ke pendataan sistem distribusi pupuk bersubsidi.
BACA JUGA: Pupuk Gratis Ajaib, 1 Sendok Ribuan Pohon Cabai Subur & Berbuah Lebat? Bisa Bikin Sendiri
“Kendalanya, ada di updating data, salah satunya KTP-nya harus KTP Elektronik, sementara masih banyak yang pakai KTP lama,” kata dia kepada wartawan, Rabu (24/7/2024).
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Cianjur akan jemput bola ke masing-masing kelompok tani agar bisa langsung membuat KTP Elektronik di tempat.
“Kita akan petakan daerah mana yang harus didulukan, yang punya sawah lebih banyak. Nanti, sekitar bulan Agustus akan diminta lagi updating datanya,” ucap Herman.
Ia pun menjelaskan, baru 15 persen petani yang sudah mendapatkan pupuk bersubsidi.
“Yang sudah menerima di Kabupaten Cianjur 25.205 orang yang sudah updating data dari total jumlah 194.804 orang, jadi baru 15 persen,” ucap dia.
Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk subsidi Urea Rp2.250 per kilogram, sementara pupuk MPK seharga Rp2300 per kilogram dan dijual dalam bentuk karung utuh.
BACA JUGA: Anggota DPRD Jabar Asep Suherman Komitmen Dukung Pertanian di Jabar Lebih Baik
Ada 9 komoditi yang memiliki hak untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Untuk lahan pangan antara lain padi, jagung, dan kedelai.
Kemudian, untuk Holtikultura yakni tanaman cabai, bawang merah, dan bawang putih. Sementara untuk perkebunan antara lain cokelat, kakao, dan tebu rakyat.
Herman pun menyebut, dengan solusi yang sudah digalakkan Pemkab Cianjur, bisa meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat.
BACA JUGA: Subsidi Untuk Tiga Pupuk Dicabut, Petani Cianjur Mengeluh
“Dengan adanya solusi dari distribusi ini, tentu akan menekan harga pangan di pasar, dan meningkatkan ketahanan pangan di Kabupaten Cianjur,” ungkap dia.