Bupati Sebut Kemiskinan Ekstrem di Cianjur Turun, Kini Peringkat 13 di Jawa Barat

CIANJURUPDATE.COM – Bupati Cianjur H Herman Suherman mengklaim bahwa ada penurunan signifikan dalam tingkat kemiskinan ekstrem di Kabupaten Cianjur.

Ia menjelaskan, awalnya awalnya Cianjur menempati peringkat 26 dari 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat dalam hal kemiskinan ekstrem. Namun, kini mengalami penurunan menjadi peringkat 13.

“Dan hari ini, dengan bangga saya sampaikan bahwa kami kembali mengalami penurunan menjadi peringkat 10 di Jawa Barat,” kata Herman dilansir dari akun Instagram @h.hermansuherman Jumat (22/3/2024).

BACA JUGA: Diduga Lakukan Pengondisian Cetakan Soal Ulangan senilai Rp 3,7 Miliar, Disdik Cianjur Langgar Aturan? 

Prestasi ini, menurut Herman, merupakan hasil dari kerja keras dan kerjasama semua pihak yang terlibat, termasuk jajaran pemerintah daerah dan berbagai stakeholder terkait lainnya.

“Hal ini berkat kerjasama bersama semua pihak dan jajaran terkait, hal ini harus terus ditingkatkan dalam berprestasi di segala bidang,” tambahnya.

Herman juga menegaskan bahwa peningkatan ini bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari upaya yang lebih besar dalam menanggulangi kemiskinan.

BACA JUGA: Cianjur Dihantui Kemiskinan, Kenaikan Harga BBM, dan Utang Daerah

“Saya yakin dan percaya orang-orang yang saat ini dilantik adalah orang-orang pilihan yang akan memberikan kinerja dan prestasi terbaiknya di tempatnya masing-masing,” ucapnya penuh keyakinan.

Lebih lanjut, Herman menegaskan bahwa pelayanan kepada masyarakat adalah sebuah ibadah.

“Niatkan pekerjaan kita saat ini dalam melayani warga Cianjur sebagai sebuah ibadah pengabdian kepada Allah melalui amanah jabatan yang telah Allah berikan kepada kita saat ini,” ungkap dia.

BACA JUGA: Tingkat Pengangguran Terbuka di Cianjur Melonjak, Kemiskinan Ekstrem Terus Mengintai

Untuk diketahui, kemiskinan ekstrem, juga dikenal sebagai kemiskinan absolut, adalah kondisi di mana seseorang atau kelompok hidup dalam keadaan yang sangat miskin dan tidak memiliki akses yang memadai terhadap kebutuhan dasar manusia, seperti makanan, air bersih, tempat tinggal yang layak, pakaian, pendidikan, dan layanan kesehatan.

Kemiskinan ekstrem sering kali diukur dengan standar internasional yang mengacu pada garis kemiskinan global, misalnya, garis kemiskinan yang ditetapkan oleh Bank Dunia.

Orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem seringkali tidak memiliki sumber daya atau akses yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

BACA JUGA: Kategori Kemiskinan Ekstrem: Penghasilan di Bawah Rp27 Ribu Per Hari

Mereka mungkin terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang sulit untuk mereka keluarinya, karena kurangnya pendidikan, peluang kerja yang terbatas, atau ketidakstabilan politik dan sosial di wilayah mereka.

Exit mobile version