CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pemerintah Kabupaten Cianjur terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi bagi para pelajar, terutama bagi siswa yang berusia 12 tahun ke atas.
Hal tersebut sebagai salah satu upaya untuk mencegah munculnya klaster Covid-19 di sekolah, seperti yang sudah terjadi di sejumlah wilayah.
Wakil Bupati Cianjur, Tb Mulyana Syahrudin mengatakan, pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Cianjur yang sudah berlangsung dalam tiga pekan terakhir, berjalan dengan baik.
Menurutnya, jajaran Pemkab Cianjur terus melakukan pengawasan dan evaluasi, terkait pelaksanaan PTM untuk mengantisipasi munculnya klaster Covid-19 di sekolah.
“Kami juga memastikan penerapan protokol kesehatan di setiap lingkungan sekolah berjalan maksimal. Termasuk terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi bagi para pelajar yang berusia 12 tahun ke atas,” kata Mulyana, kepada wartawan, Jumat (25/9/2021).
Mulyana menjelaskan, hingga saat ini pelaksanaan PTM masih berjalan baik dan tidak ditemukan adanya kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang berasal dari lingkungan sekolah.
“Para tenaga pengajar atau guru juga diminta aktif untuk memantau kondisi kesehatan siswa dan juga keluarganya melalui program Gurujug. Di mana guru akan menyambangi setiap rumah siswanya,” jelas Mulyana.
Ia berharap, pelaksanaan PTM di Kabupaten Cianjur bisa terus berjalan baik, sehingga para siswa dapat seterusnya melakukan PTM.
“Karena, berdasarkan data Litbang, kualitas pembelajaran siswa selama daring mengalami penurunan. Beberapa waktu lalu, ditemukan siswa kelas IV sekolah dasar yang lupa bahkan belum bisa membaca dan berhitung,” ungkap Mulyana.
Sementara itu, Juru Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Cianjur dr Yusman Faisal mengatakan, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk dapat menggelar PTM di masa pandemi Covid-19.
Mulai dari guru atau tenaga pengajar telah tervaksin 100 persen dan lokasi sekolah berada di zona kuning atau hijau.
Selain itu, lanjutnya, sarana dan prasarana di setiap fasilitas pendidikan menerapkan protokol kesehatan, serta ada izin pelaksanaan PTM dari orang tua siswa.
“Sebelum PTM digelar, setiap sekolah telah dilakukan verifikasi oleh gugus tugas percepatan penanganan Covid-19, mulai dari tingkat kabupaten hingga desa,” bebernya.
“Setiap sarana dan prasarana hingga fasilitasi kesehatan penunjang seperti tempat pencuci tangan dan yang lainnya harus ada. Paling utama yaitu, ada izin dari orang tua siswa,” lanjutnya.
Dalam proses belajar tatap muka, sambung Yusman, di dalam kelas nanti akan diatur, seperti satu ruangan kelas hanya dapat diisi sebanyak 50 persen dari jumlah siswa.
“Secara teknisnya pun diatur, apakah dalam pembelajaran nantinya kelas ganjil dulu, atau berdasarkan absen. Selain itu keluar dan masuknya pun juga diatur dengan batas maksimal waktu 15 menit,” pungkas Yusman.(afs/sis)