Cerita Elsa Heimbach, Srikandi Hortikultura Asal Cianjur Selatan

“Saat musim kemarau, kekurangan air. Saat musim hujan, kelebihan air, tanah jadi sangat masam sehingga tanaman terkena penyakit. Maka dari itu saya selalu merawat tanaman cabai saya degan intensif,” kata dia.
Julukan Sebagai Motivasi
Julukan Srikandi Hortikultura menjadi anugerah dan motivasi tersendiri bagi Elsa. Julukan itu mampu menggenjot semangat dan menambah pengalaman serta lebih eksis lagi memberikan wawasan luas kepada para petani cabai lainya.
Menjadi petani cabai baginya memiliki beragam warna dan suka duka. Mulai ketika harga cabai melambung, hingga menurun drastis. “Saat harga cabai mahal kita bisa menabung bisa bayar pekerja dan juga bisa untuk modal berikutnya. Kalau dukanya saat panen raya harga cabai anjlok di pasaraan,” tambahnya.
“Tentunya kita sedih dan biasanya pemerintah itu diam-diam saja ketika harga cabai murah. Tapi anehnya saat harga cabai mahal, ada operasi pasar, ada apalah, atau mungkin yang punya impor,” sambungnya.
Dirinya berharap pada pemerintah, bisa peduli kepada petani cabai ketika harga pasar sedang menurun. Elsa ingin ada solusi bagi petani ketika hal tersebut terjadi. Ia pun berpesan kepada para petani cabai untuk tidak berhenti belajar bercocok tanam cabai yang baik.
“Adapun untuk mengakses informasi tata cara bertanam cabai dengan benar Sekarang mudah untuk mengakses informasi baik lewat media, internet, atau bisa langsung belajar ke petani cabai yang sudah maju. Tidak ada istilah master di dunia dalam budidaya tanaman cabai.” tutupnya.(afs/bbs)