Nasional

Cerita mahasiswa Indonesia meloloskan diri dari penembakan di masjid Selandia Baru: ‘Allah mengarahkan saya’

Seorang mahasiswa doktoral asal Indonesia bernama Irfan Yunianto mampu meloloskan diri dari aksi penembakan di Masjid Al Noor, Kota Christchurch, Selandia Baru, pada Jumat (15/3).

Saat dihubungi pada Sabtu (16/3) siang, Irfan mengaku tengah berada di rumah salah seorang rekannya di Christchurch untuk memulihkan trauma.

Kondisi mentalnya sempat terguncang, apalagi ketika menyaksikan video penembakan yang banyak beredar.

“Saya melihat video itu langsung mual, agak tertekan. Sekarang sudah lebih baik, banyak support dari pihak universitas dan teman-teman. Itu yang sangat membantu,” kata Irfan.

Dengan penuturan yang tenang dan teratur, pria yang menekuni bidang onkologi molekuler ini memaparkan kepada wartawan BBC News Indonesia, Jerome Wirawan, bagaimana dia dapat menyelamatkan diri:

Allah mengarahkan saya’

Saya datang salat Jumat kira-kira pukul 13.30, 13.35. Saya lihat di ruang salat utama, agak lengang. Mungkin karena sebelumnya hujan deras, jemaah telat datang.

Biasanya kalau saya melihat lengang, ya sudah salat saja di situ. Tapi ini, somehow , Alhamdulillah, Allah mengarahkan saya untuk belok kanan ke ruang kecil. Ruang itu biasanya dipakai untuk seminar, pertemuan.

Karena saya datang naik sepeda, pakai jaket, saya bisa menaruh jaket di situ tanpa mengganggu orang. Di ruang itu ada pintu emergency exit.

Lalu saya salat tahiyatul masjid dan mendengar khotbah sedikit—tidak sampai lima menit dari pertama masuk masjid—saya mendengar suara letusan duar..duar.

Saat itu insting saya mengatakan mungkin ada trafo meledak. Tapi ada suara tembakan beruntun dor dor dor dor, orang-orang mulai panik.

1 2 3 4 5Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button