Cerita Penangkapan Buaya yang Lepas Dari Penangkaran di Cianjur, Sesulit Apa?

CIANJURUPDATE.COM – Sejumlah petugas dari berbagai instansi berkoordinasi untuk menangkap kembali buaya muara yang kabur dari penangkaran di Kampung Gunung Jati, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Rabu (2/10/2024).

Salah satu petugas yang turut terlibat adalah Yayan Nurdin, atau yang dikenal dengan nama Mang Ipei.

Ia merupakan pegawai di lokasi penangkaran tersebut yang memiliki pengalaman mengurus buaya.

Mang Ipei mengungkapkan bahwa penangkapan buaya-buaya tersebut sudah dilakukan sejak Rabu (2/10/2024), setelah tembok penangkaran jebol akibat hujan deras dan angin kencang.

Pada proses ini, buaya yang kabur ke kawasan galian C berhasil ditangkap dalam waktu 10 menit, mengingat medan yang datar memudahkan proses penangkapan.

Namun, penangkapan dua ekor buaya yang kabur ke area sawah dan kali memakan waktu lebih lama.

“Prosesnya sulit karena medannya. Untuk menangkap satu ekor buaya saja butuh waktu 20 menit, apalagi dengan ukuran yang besar. Ditambah medannya di sawah dan kali, jadi semakin lama,” kata Mang Ipei, Kamis (3/10/2024).

Dengan bantuan warga yang berani, kedua buaya akhirnya berhasil diamankan setelah sekitar 40 menit.

Buaya dengan panjang sekitar tiga meter itu diamankan dengan mulut diikat, mata ditutup kain, dan kaki diikat oleh petugas serta warga yang membantu.

Proses evakuasi sempat menegangkan karena buaya tersebut melawan, tetapi semua buaya yang kabur berhasil dikembalikan ke penangkaran.

BACA JUGA: Ikut Penyisiran, Dede Inoen Pastikan Tak Ada Lagi Buaya Berkeliaran di Cianjur

Lima Buaya Kabur dari Penangkaran

Lurah Sayang, Wiji Eko, mengonfirmasi bahwa setidaknya ada lima ekor buaya berukuran 3 hingga 5 meter yang kabur akibat tembok penangkaran jebol.

Buaya-buaya ini merupakan titipan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat.

Saat ini, tim gabungan dari TNI-Polri, BKSDA, BPBD, dan Damkar Kabupaten Cianjur terus menyisir area untuk memastikan tidak ada lagi buaya yang lepas dan membahayakan warga sekitar.

Kompol Iwan Setiawan dari Polres Cianjur menyatakan, pihaknya sudah melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Margaluyu dan persawahan di sekitar penangkaran.

“Hingga kini belum ditemukan buaya lain yang kabur,” kata dia.

Sementara itu, lahan penangkaran seluas sekitar 500 meter persegi tersebut sudah digunakan sejak 2018 dan menjadi tanggung jawab Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat.

BACA JUGA: Polres Cianjur Pantau Situasi Lepasnya Buaya dari Penangkaran

Rencana Pemindahan Buaya ke Lokasi Lain

BKSDA Wilayah I Bogor menyatakan bahwa sejak 2018, penangkaran di Kelurahan Sayang menjadi tempat penitipan buaya-buaya muara karena keterbatasan lokasi penangkaran yang memadai.

Kepala Bidang KSDA Wilayah I Bogor, Diah Qurani Kristina, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 80 ekor buaya yang dititipkan.

Namun, dengan adanya insiden ini, lima ekor buaya yang berhasil ditangkap rencananya akan dipindahkan ke Taman Safari Indonesia, sementara sisanya masih menunggu lokasi penampungan yang lebih aman.

Pihak BKSDA juga mengungkapkan bahwa jumlah buaya yang dititipkan di penangkaran tersebut kemungkinan berkurang akibat beberapa buaya mati atau dimakan buaya lainnya.

Situasi ini menambah urgensi untuk menemukan lokasi penangkaran baru yang lebih aman dan sesuai standar konservasi.

Proses penyelamatan dan pengamanan buaya yang kabur terus dipantau oleh pihak terkait, dengan langkah-langkah lebih lanjut sedang dipertimbangkan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Exit mobile version