Berita

Cianjur Canangkan Gerakan Cegah Stunting

 

 

 

 

 

 

 

 

Moeldoko dan Atalia Ridwan Kamil Memotivasi 500 Kader Posyandu di Cianjur

CIANJURToday– Sebanyak 500 peserta yang terdiri dari tenaga kesehatan dan kader posyandu di Kabupaten Cianjur, diikut sertakan pelatihan Duta Pencegahan Stunting, selama dua hari 8-9 November 2018.

Pelatihan ini, sebetulnya sudah dipersiapkan jauh hari. Yakni pada Rapat Terbatas Kabinet Kerja 5 April 2018. Di sana, Presiden Jokowi menekankan pentingnya peranan kader Posyandu sebagai garda terdepan pencegahan stunting.

“Stunting menjadi ancaman untuk pembangunan ekonomi dan kesejahteraan nasional” kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko terkait acara yang akan dihadirinya.

Para peserta, selama 2 hari di Gedung Serba Guna As-Sakinah, akan mempelajari secara rinci terkait pola dan praktik pengasuhan untuk mencegah stunting, konsep dan tata cara pemberian konseling kepada Ibu.

“Kemudian juga mereka dibekali keterampilan lima meja dasar Posyandu, serta pengetahuan terkait grafik pemantauan pertumbuhan dan grafik SKDN. Sepulang dari pelatihan ini, peserta diharapkan dapat menjadi ‘agen’ pencegahan stunting di desa-nya masing-masing,” jelas Moeldoko.

Disampaikan Moeldoko, turut hadir pada kegiatan tersebut Ratna Megawangi sebagai narasumber pada pelatihan ini, selaku pendiri Indonesia Heritage Foundation, Utami Rusli selaku Ketua Pembina Sentra Laktasi Indonesia, dan Brian Sriprahastuti selaku Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Kantor Staf Presiden.

“Selain bertujuan untuk mencetak duta pencegahan stunting, pelatihan ini juga merupakan kick-off Kerangka Kerja Bersama untuk Pencegahan Stunting yang diinisiasi oleh Kantor Staf Presiden dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K),” bebernya.

Selanjutnya, dia mengatakan, kerangka ini menjadi kemitraan bersama antara Pemerintah, Sektor Swasta dan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dalam upaya pencegahan stunting sesuai dengan poin ke-17 Sustainable Development Goals (SDG).

“Kick-off akan dihadiri oleh Kepala Staf Kepresidenan dan Koesni Harningsih, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian

Kesehatan, Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian PDTT, Sekretaris Eksekutif TNP2K, Wakil Bupati Cianjur, 4 perwakilan OMS yang terdiri dari Indonesia Heritage Foundation (IHF), Kopernik, Lazismu-Nasyiatul Aisyiyah (NA), dan Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC),” paparnya.

Tidak berhenti di Cianjur, kerja sama yang telah terjalin dengan baik diharapkan dapat dilanjutkan di kabupaten/kota prioritas penurunan stunting lainnya sesuai dengan skema kerja bersama yang sudah resmi diluncurkan.

“Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk mencegah stunting, perlu kerja sama yang erat dengan dunia usaha dan organisasi masyarakat sipil untuk memperbaiki kualitas generasi muda Indonesia,” tegas Moeldoko.(riz/*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button