Berita

Cianjur Dihantui Kemiskinan, Kenaikan Harga BBM, dan Utang Daerah

Makanan dari program ini diambil dari UMKM atau pelaku usaha warung nasi yang ada di sekitar masyarakat. Herman menyebut, target dari program ini adalah masyarakat terlantar yang benar-benar tidak makan.

“Hal itu sudah sesuai surat edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 500/4825/SJ tentang penggunaan belanja tidak terduga dalam rangka pengendalian inflasi daerah. Cianjur sudah menindaklanjuti,” kata dia.

Ditanya soal program lain yang diperuntukan membantu masyarakat secara lebih luas, Herman menyebut pihaknya belum meluncurkan program lagi. Akan tetapi, pihaknya menyebut sudah rapat dengan Kemendagri soal rencana program membantu masyarakat.

“Bisa saja padat karya, saluran irigasi, untuk menambah pekerjaan untuk bisa menambah penghasilan, dan itu bisa didanai dari dana BTT,” sebut Herman.

Menanggapi angka kemiskinan yang dipublikasikan BPS Cianjur, Herman menyebut itu bukan daftar kebutuhan masyarakat, tetapi keinginan. Ia menilai, masyarakat Cianjur yang berkecukupan masih banyak yang ingin meminta bantuan.

“Masa 40 persen warga Cianjur miskin? Karena kadang BPNT pun untuk warga berkecukupan itu dapet, itu daftar keinginan. Seperti keinginan mobil mewah, kalau kebutuhan ya beda lagi,” sebut dia.

Mereka yang berkucupan bisa mendapat bantuan karena daftar melalui RT setempat. Herman menyebut, mereka yang berkucukupan dan terlanjut mendapat bantuan, maka akan ditempel stiker penerima bantuan di rumah yang bersangkutan.

“Kedepannya, harus sesuai sasaran, makanya yang sudah terlanjur yang rumahnya bagus, makanya kita tempel stiker dia dapat bantuan,” tutup dia.(afs)

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button