Cianjur Masuk PPKM Level 4, PTM Terbatas Ditangguhkan Sementara

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah, terpaksa harus ditangguhkan sementara. Hal ini menyusul naiknya status Cianjur ke PPKM Level 4.

Bupati Cianjur, Herman Suherman mengatakan, pihaknya harus tetap patuh pada aturan PPKM Level 4. Sehingga, PTM terbatas di sekolah pun harus ditangguhkan.

“Pendidikan akan kita tarik dulu, ditangguhkan dulu, karena kita harus tetap patuh. Tapi, mudah-mudahan tidak lama dan kita akan normal kembali,” ujar Herman kepada wartawan, Selasa (24/8/2021).

Herman memastikan, situasi ini tidak akan berlangsung lama. Ia menyebut, pekan depan Cianjur akan kembali seperti semula, termasuk rencana untuk menggelar PTM terbatas.

“Seminggu ini insya Allah selesai, harap bersabar. Ketika data selesai dalam sehari atau dua hari, tapi pembaharuannya tetap dilakukan setiap seminggu sekali,” jelas Herman.

Maka dari itu, Herman berharap kepada seluruh masyarakat Cianjur, agar bisa bersabar menghadapi situasi ini. Masyarakat bisa bersih-bersih sekolah dulu dan menyiapkan alat kesehatan yang belum lengkap.

“Makanya gini, silakan masyarakat bersih-bersih dulu, lengkapi dulu alat kesehatan sambil nunggu minggu depan. Maksimalkan persiapan dari sekarang,” papar Herman.

Herman menegaskan, PTM di Cianjur terpaksa harus ditangguhkan lebih dulu dan akan ada surat edaran kr sekolah-sekolah. Ia pun meminta maaf kepada seluruh masyarakat Cianjur atas kondisi ini.

“Nanti akan ada surat edaran dari dinas pendidikan. Tapi jangan putus semangat hanya ada kesalahan saja, mohon maaf kepada seluruh masyarakat Cianjur,” ungkap Herman.

Herman menilai, kondisi riil Cianjur di lapangan sudah sangat baik. Bed Occupancy Rate (BOR) sudah menurun, kasus aktif menurun, dan pasien isolasi mandiri sudah berkurang.

“Saya mengharapkan Cianjur masuk level 2, BOR turun, kasus Covid-19 harian turun, isoman juga sedikit lagi, bahkan zona RT/RW sudah 98 persen hijau,” terang Herman.

Sebelumnya, Herman menuturkan, naiknya status PPKM Cianjur ke level 4 karena adanya kelalaian staf Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur yang salah input data Covid-19.

Pihaknya sudah mengirimkan data pada dua aplikasi, yaitu Pikobar yang dipegang Pemprov Jabar dan Nars yang dikelola pemerintah pusat.

“Pada saat ada cleansing data akur-akuran, Cianjur kena gejlok. Seperti, data yang sembuh dilaporkan di Nars, tapi di Pikobar tidak dilaporkan. Akhirnya didata yang disebutkan banyak yang sakit, padahal sudah sembuh,” jelas Herman.

Herman pun mengungkapkan sudah menegur pihak Dinkes Cianjur terkait kelalaian salah input data Covid-19.

“Kelalaian petugas kita, makanya tadi saya marahin. Malu-maluin, kasihan rakyat. Rakyat tahunya level bukan kelalaian. Dampaknya jadi ke masyarakat,” tandas Herman.(afs/sis)

Exit mobile version