Covid-19 Belum Usai, Ilmuan Sebut Ancaman Covid-22 Sudah Menanti, Benarkah?

“Covid-22 bisa lebih buruk dari apa yang kita saksikan sekarang. Jika varian seperti itu muncul, kita harus mengenalinya sedini mungkin dan produsen vaksin harus mengadaptasi vaksin dengan cepat,” kata Sai.
Dari pernyataan tersebut, istilah Covid-22 ditekankan pada “kemungkinan” muncul varian baru Covid-19.
Sebab, ia menyoroti bagaimana varian Covid-19 bermutasi dengan cepat dalam waktu kurang dari dua tahun. Menurut Sai ini bukan pertanda baik.
Alasan Covid-19 di 2022 Bisa Lebih Buruk
Lebih lanjut, Sai membeberkan alasan mengapa ia memberikan perkiraan itu:
- Kemunculan varian Delta menunjukkan terjadinya peningkatan penularan, sehingga virus lebih menular antar manusia.
- Ada potensi muncul dan menyebarnya varian baru yang memiliki mutasi pada protein lonjakan (spike protein). Sehingga, virus ini lolos dari deteksi antibodi.
- Terdapat sejumlah orang yang tidak divaksinasi di Swiss (dan berbagai negara di Eropa). (Pemerintah) melonggarkan berbagai pembatasan yang membuat virus lebih mudah menular (misal memperbolehkan makan di dalam ruangan, menyelenggarakan acara bersama, dan konser).
Ancaman Covid-22 Sudah Menanti
Selain itu, penamaan suatu penyakit biasanya lewat kesepakatan bersama yang diumumkan oleh WHO.
Penamaan Covid-19 sendiri merupakan singkatan, seperti dijelaskan Thomas Russo, MD, profesor dan Kepala Penyakit Menular di Universitas Buffalo, New York, AS.
“CO untuk corona, VI untuk virus, D untuk penyakit (disease), dan 19 untuk tahun pertama ditemukan,” paparnya.
Sementara penamaan virus corona SARS-CoV-2 sendiri dilakukan berdasarkan struktur genetik virus. Penamaan ini dilakukan oleh Komite Internasional Taksonomi Virus (ICTV).
WHO kemudian mengumumkan nama penyakit akibat SARS-Cov-2 dinamakan Covid-19 berdasarkan pedoman Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) dan Badan Pangan Dunia (FAO).
Sehingga, William Schaffner, MD, spesialis penyakit menular dan profesor dari Universitas Vanderbilt, menyebut kemungkinan yang terjadi di 2022 adalah muncul varian baru Covid-19, bukan Covid-22.
“Semua varian (dengan) galur yang mirip tetapi punya sedikit berbeda dari (virus corona) COVID-19 asli (akan) diberi nama dari alfabet Yunani,” kata William.