CRC Bongkar Kejanggalan Retribusi Wisata Cibodas, Ada Indikasi Korupsi?
![CRC Bongkar Kejanggalan Retribusi Wisata Cibodas, Ada Indikasi Korupsi?](/wp-content/uploads/2025/02/CRC-Bongkar-Kejanggalan-Retribusi-Wisata-Cibodas-Ada-Indikasi-Korupsi-780x470-jpg.webp)
CIANJURUPDATE.COM – Cianjur Riset Center (CRC) mengungkap dugaan penyimpangan dalam retribusi wisata Cibodas.
Lembaga ini menyoroti adanya indikasi korupsi yang merugikan keuangan daerah.
Direktur CRC, Anton Ramadhan, menyatakan pihaknya telah mengantongi sejumlah data yang menunjukkan ketidaksesuaian dalam pembayaran kontribusi oleh pihak ketiga.
“Ya, setelah memeriksa Kadisbudpar, informasinya hari Senin Polda Jabar memeriksa Pratama dan Yudi, terkait pengaduan masyarakat soal dugaan korupsi retribusi di kawasan wisata Cibodas,“ ujarnya, Selasa (11/2/2025).
Anton mengklaim memiliki data mengenai kejanggalan penarikan retribusi wisata Cibodas oleh PT Baradhuta Jaya Sakti (BJS).
BACA JUGA: Sejumlah Pejabat di Cianjur Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi Wisata Cibodas
Ia mengungkapkan, dari total kontribusi yang harus dibayar pada 2022 sebesar Rp3,6 M, PT BJS hanya menyetor Rp2.617.336.000, menyebabkan tunggakan hampir Rp1 Miliar.
“Jumlah kunjungan wisatawan ke Kebun Raya Cibodas pada 2022 mencapai 452.641 orang. Jika dikalikan dengan tarif retribusi yang ditarik PT BJS, total pendapatan mereka seharusnya Rp8,1 Miliar. Namun, mereka tetap menunggak,“ ungkap Anton.
Pada 2023, kejanggalan kembali terjadi. Dari total kontribusi Rp3,3 M yang harus dibayarkan, PT BJS hanya menyetor Rp740.630.000.
Akibatnya, terdapat tunggakan Rp2,5 Miliar lebih. Padahal, jumlah wisatawan tahun itu meningkat menjadi 582.300 orang dengan potensi pendapatan Rp10,4 Miliar.
“Pendapatannya jauh melebihi target. Pertanyaannya, kenapa masih ada tunggakan? Besok kami akan buka kejanggalan lainnya,” kata Anton.