Curhat Pedagang soal PPKM Darurat: Kalau Mau Ditutup ya Dikasih Bantuan!
![](/wp-content/uploads/2021/07/IMG-20210707-WA0027-780x470.jpg)
Hanya Bisa Pasrah
Sama halnya dengan Dadang (44), salah seorang pedagang di Rest Area Segar Alam Ciloto. Ia bercerita mulai kehilangan penghasilan sejak awal pandemi Covid-19 merebak di Cianjur. Kondisinya diperparah dengan adanya PPKM Darurat sejak 3 Juli 2021 lalu.
“Pasti kena imbas. Bahkan, sebagian pedagang malah tutup, gak jualan soalnya ya nggak ada pembeli yang kerja juga kan WFH,” tuturnya.
Dadang mengungkapkan, di hari biasa sebelum pandemi bisa mendapatkan penghasilan yang cukup. Kini penghasilan per harinya hanya bisa untuk menutupi ongkos pulang ke rumah.
“Hari biasa bisa nyampe Rp200 sampai Rp300 ribu per harinya. Kalau sekarang kalau dapet pembeli ya cuma cukup buat ongkos pulang doang,” tambahnya.
Ia pun berharap pandemi Covid-19 bisa segera teratasi oleh pemerintah. Mengingat, kondisi ekonomi untuk masyarakat kecil seperti Dadang sulit diatasi selama ini.
“Pengen cepet beres pandemi, biar bisa rame lagi, kalau gini terus susah dapet penghasilan,” harapnya.
Pedagang lainnya, Ujang (48) mengaku akan tetap berjualan selagi bisa. Walaupun kini pembeli sudah mulai berkurang karena adanya penyekatan, tapi ada saja warga yang mau membeli.
“Ada yang beli juga syukur kalau sekarang mah. Disyukuri saja apa yang udah dikasih,” jelas dia.
Ia berharap segala persoalan tentang Covid-19 bisa segera berakhir. Ujang menilai, ekonomi keluarga semakin tercekik dengan PPKM Darurat, namun ia hanya bisa pasrah.
“Pasrah aja, semoga bisa cepat selesai dan kembali hidup normal,.” tandas dia.(afs/rez)