Curiga Tuyul, Uang Warga Hilang Misterius

CIANJURUPDATE.COM, Cipanas – Sejumlah warga Kampung Lebak Pasar, Desa Palasari, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur digemparkan dengan isu tuyul yang dicurigai berkeliaran di lingkungan masyarakat. Pasalnya, sejumlah warga kehilangan uang nominal besar secara tiba-tiba dan misterius belakangan ini.

Salah seorang warga, Fikri Ario (26) mengatakan, ia mengalami kejadian yang tidak mengenakan, Sabtu (07/03/2020) lalu. Pasalnya uang yang ia tabung bersama istrinya di celengan kaleng tiba-tiba berkurang.

“Jadi uang yang hilangnya itu, uang pecahan besarnya hilang berubah menjadi pecahan kecil. Padahal saya ingat jelas kerap memasukan uang bernominal besar ke celengan tersebut,” tuturnya kepada Cianjur Update, Selasa (10/03/2020).

Selain itu, Ario pun mengatakan, banyak warga yang mencoba melindungi uang yang disimpannya dengan cara menyimpan rambut, bawang, bahkan kertas bertuliskan lafadz basmallah di tempat penyimpanan uang.

“Kalau saya, sih percaya gak percaya dengan yang kayak gitu. Tapi, kejadiannya seperti itu,” kata dia.

Ia pun mengatakan, saudaranya yang berada di Kampung Padarincang, kampung yang tidak jauh dari tempat tinggalnya sudah ramai dengan isu tuyul tersebut.

“Saudara saya bilang, di kampung dia itu udah ramai,” kata dia.

Tanggapan MUI

Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Cianjur, KH Abdul Rauf mengatakan, hal tersebut bisa terjadi karena ada satu sisi yang membuktikan bahwa kehilangan uang itu karena tuyul

“Tapi, secara agama, kalau itu hilang uang apakah benar karena tuyul. Walaupun diyakini ada, tentunya kita secara Islam ada doa-doa untuk bagaimana hal tersebut tidak terjadi, kita minta kepada Allah minta perlindungan agar dihindari dari hal tersebut,” tuturnya.

Ia pun mengatakan, hal tersebut berasal dari semacam kepercayaan.Dalam Islam keburukan dan kebaikan akan selalu ada. “Yang menentukan kemadaratan dan kemaslahatan itu kita, tapi hakikatnya karena Allah,” kata dia.

Menyikapi masyarakat yang menggunakan rambut atau bawang untuk melindungi barang berharga, harus kembali kepada ajaran agama. “Kalau itu diibaratkan orang sakit minum obat lalu dia yakin bahwa obat itu yang menyembuhkan, nah itu yang salah. Jadi tetap harus yakin bahwa Allah yang memberikan kesembuhan,” katanya.

Selain itu, Abdul Rauf pun mengatakan, menyimpan rambut dan sebagainya merupakan suatu upaya dalam melindungi barang berharga. Namun, ia berpesan masyarakat, harus yakin bahwa Allah yang melindungi.

“Yang jadi masalah adalah jika diyakini perlindungan itu karena rambut itu. Jadi tetap harus yakin karena Allah,” kata dia.

Secara Islam, ada doa-doa yang bisa dibaca untuk memohon kepada Allah agar terlindung dari hal tersebut. “Kemudian ada masyarakat yang melakukan itu asal yakin bahwa yang menjaga hanya Allah, jadi tidak masalah. Intinya kembali kepada ajaran agama.” pungkasnya.(afs/rez)

Exit mobile version