Daftar Fenomena Gerhana Sepanjang 2025, Siapa yang Mau Lihat?

CIANJURUPDATE.COMBadan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mengumumkan daftar fenomena gerhana yang akan terjadi sepanjang tahun 2025.

Fenomena ini mencakup gerhana matahari dan bulan, dengan jenis mulai dari sebagian hingga total.

Menurut laporan resmi NASA, tahun 2025 akan menyaksikan empat kali gerhana, terdiri dari dua gerhana bulan total dan dua gerhana matahari sebagian.

BACA JUGA: Ini Kuota Haji Indonesia 2025, Sebanyak 221.000 Jemaah Siap Berangkat

Selain jenis gerhana, NASA juga merilis jadwal lengkap beserta wilayah yang dapat menikmati fenomena langka ini.

Salah satu gerhana yang menarik perhatian adalah gerhana bulan total pada September 2025, yang dapat disaksikan dari Indonesia.

Ini menjadi momen istimewa bagi penggemar astronomi di Tanah Air untuk menyaksikan fenomena langit yang jarang terjadi.

Jadwal Fenomena Gerhana 2025

Berikut daftar fenomena gerhana sepanjang tahun 2025 berdasarkan data dari situs resmi NASA:

1. Gerhana Bulan Total (14 Maret 2025)

Fenomena pertama adalah gerhana bulan total yang akan terjadi pada 14 Maret 2025.

Wilayah yang dapat menikmati pemandangan ini meliputi Pasifik, Amerika, Eropa Barat, dan Afrika Barat.

2. Gerhana Matahari Sebagian (29 Maret 2025)

Fenomena selanjutnya adalah gerhana matahari sebagian pada 29 Maret 2025.

Wilayah yang berpeluang melihat fenomena ini adalah Eropa, Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, serta Samudra Atlantik dan Arktik.

3. Gerhana Bulan Total (7 September 2025)

Indonesia menjadi salah satu wilayah yang beruntung dapat menyaksikan gerhana bulan total pada 7 September 2025.

Selain Indonesia, fenomena ini juga terlihat di Eropa, Afrika, Asia, dan Australia.

4. Gerhana Matahari Sebagian (21 September 2025)

Fenomena terakhir adalah gerhana matahari sebagian yang terjadi pada 21 September 2025.

Wilayah yang bisa menikmati fenomena ini mencakup Australia, Antartika, Samudra Pasifik, dan Samudra Atlantik.

BACA JUGA: Ditjen PHU Terbitkan Jadwal Perjalanan Haji 1446 H/2025 M, Berikut Rinciannya

Penjelasan Gerhana Bulan dan Matahari

Dilansir dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), gerhana bulan terjadi saat cahaya matahari terhalang oleh Bumi sehingga tidak sepenuhnya mencapai bulan.

Pada gerhana bulan total, bulan memasuki umbra Bumi, membuatnya tampak kemerahan akibat mekanisme hamburan Rayleigh di atmosfer.

Peneliti BRIN, Andi Pangerang, menjelaskan bahwa saat gerhana, spektrum cahaya biru dan ungu dihamburkan ke angkasa, sementara spektrum merah diteruskan ke pengamat.

Selain itu, gerhana bulan dapat menyebabkan pasang naik air laut lebih tinggi dibandingkan hari biasa.

Sementara itu, gerhana matahari terjadi ketika bulan menghalangi sinar matahari dan bayangannya jatuh ke Bumi.

Wilayah yang berada di bawah umbra bulan akan mengalami gerhana matahari total, sedangkan penumbra menghasilkan gerhana matahari sebagian.

Fenomena ini memberikan kesempatan langka bagi masyarakat untuk memahami lebih jauh keindahan dan kompleksitas alam semesta.

Jangan lewatkan untuk menyaksikan momen istimewa ini di tahun 2025!

Exit mobile version