Berita

Dampak Siklus La Nina, BMKG: Waspadai Potensi Banjir hingga Puting Beliung

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memantau adanya anomali suhu muka laut (SST) di wilayah pengamatan Nino 3,4 yang menunjukkan nilai untuk memenuhi persyaratan terjadinya siklus La Nina.

Kejadian ini sudah berlangsung selama dua dasarian terakhir. Bahkan, indeks ENSO pada pertengahan dasarian II November tercatat sebesar -1,07, yang mengartikan La Nina dalam kondisi lemah.

BMKG dan sebagian besar pusat layanan iklim Internasional lainnya memprediksikan kondisi La Nina Lemah-Netral akan berlangsung hingga Mei 2022.

Kepala BMKG Stasiun Bandung, Teguh Rahayu mengatakan, dampak La Nina akan mulai dirasakan pada November dan puncaknya akan terjadi pada periode Desember 2021 hingga Maret 2022.

“Dampak yang ditimbulkan oleh La Nina pada wilayah Jawa Barat pada umumnya adalah merubah pola curah hujan secara volume dan temporal. Berdasarkan data empiris yang dimiliki oleh BMKG sejauh ini, La Nina dapat meningkatkan curah hujan di wilayah Jawa Barat pada umumnya antara 20 persen hingga 70 persen,” ujar dia kepada Cianjur Update, Jumat (26/11/2021).

Kondisi sifat hujan seperti demikian, akan memicu peningkatan potensi kejadian bencana hidrometeorologi di wilayah Jawa Barat dan juga Bandung Raya. Ia menilai, potensi kejadian bencana yang mungkin terjadi seperti banjir atau banjir bandang dan tanah longsor.

“Namun, tidak menutup kemungkinan, terjadi juga angin kencang atau puting beliung dan hujan es,” papar dia.

Seluruh wilayah di Jawa Barat akan terdampak oleh kejadian La Nina dengan tingkat korelasi sebesar 0,7.

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button