Dana Desa Puncakbaru Cidaun Habis Dipakai Judol Oleh Operator, Dari Rp96 Juta Baru Dikembalikan Rp34 Juta
![Dana Desa Puncakbaru Cidaun Habis Dipakai Judol Oleh Operator, Dari Rp96 Juta Baru Dikembalikan Rp34 Juta](/wp-content/uploads/2025/01/Dana-Desa-Puncakbaru-Cidaun-Habis-Dipakai-Judol-Oleh-Operator-Dari-Rp96-Juta-Baru-Dikembalikan-Rp34-Juta.jpg)
Kasus ini menjadi perhatian publik setelah sejumlah warga dan perangkat desa membahasnya di grup RT/RW.
BACA JUGA: Bupati Cianjur Angkat Bicara Soal Laporan KPK Tentang Penyelewengan Bantuan Gempa
Warga melaporkan bahwa insentif yang dijanjikan tak kunjung diterima, hingga akhirnya terungkap bahwa dana tersebut digunakan untuk judi online.
“Di grup RT/RW sudah ramai dibicarakan, tapi perangkat desa berusaha menutupi dan meyakinkan bahwa insentif akan segera dibagikan,” ungkap salah seorang warga yang tak ingin disebutkan namanya.
Permasalahan ini memicu kekecewaan warga, yang merasa bahwa pengelolaan dana desa di Puncakbaru penuh dengan kejanggalan.
Dalam audiensi antara warga, tokoh masyarakat, dan perwakilan RT/RW, terungkap pula masalah lain, seperti BUMDes yang dianggap tidak berjalan optimal.
Namun, Suherman membantah tuduhan tersebut. Menurutnya, BUMDes Puncakbaru justru menjadi yang paling aktif di Kecamatan Cidaun.
BACA JUGA: Dugaan Penyelewengan Dana BST Kembali Terjadi di Sindangbarang, Bupati: Segera Laporkan!
“BUMDes kami mengelola air minum, bahkan sudah memiliki legalitas. Hanya saja, produk belum beredar karena masih kekurangan modal,” jelasnya.
Meski demikian, Suherman mengaku pasrah dengan situasi ini dan berencana memenuhi panggilan pihak kepolisian untuk menjelaskan kasus tersebut.
“Saya sudah diundang oleh tipikor untuk memberikan keterangan. Semoga masalah ini bisa segera diselesaikan,” tutupnya.