CIANJURToday – Permasalahan lapangan pekerjaan yang minim di Cianjur dapat diatasi dengan mengembangkan usaha kecil masyarakat melalui pembinaan dan pemanfaatan teknologi internet. hal ini disampaikan oleh calon anggota legislatif DPR RI dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Daniel Tumiwa.
Dari hasil kunjungunnya di dua wilayah, yakni kampung Selagedang, Desa Nagrak dan kampung Sinagar, Desa Bojong , banyak warga yang mengeluhkan terkait minimnya lapangan pekerjaan untuk warga Cianjur. Hal ini membuat warga khawatir karena banyak sekali usia produktif yang justru malah menganggur karena sulit mendapat pekerjaan.
Daniel memberikan solusi dengan melakukan pembinaan kepada masyarakat bagaimana caranya mengembangkan usaha melalui platform digital daripada harus mencari pekerjaan ke orang lain.
“Pekerjaan dari Pabrik atau dari perusahaan-perusahaan yang masuk tidak akan kunjung datang. Kalau mereka (perusahaan) mau, saat ini sudah ditawarkan ke warga. namun sampai hari ini tidak ada. Artinya, kita tidak bisa menunggu pekerjaan itu datang,” ujarnya kepada cianjurupdate.com.
Mantan CEO OLX ini mengatakan saat ini sudah ada akses internet yang dapat dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kepentingan bisnis. Warga juga harus memiliki bayangan tentang produk apa yang paling potensial untuk dikembangkan.
“kami bisa bantu penyuluhan, bahkan ada dalam aspirasi tentang wifi gratis. Yang paling baik menentukan produk adalah mereka, dengan alasan mereka punya koneksi ke bahan baku,” ujar Daniel.
Daniel mengatakan banyak warga khususnya kaum muda yang ingin dilatih mengembangkan usaha mereka lewat internet.
“Kami akan mendampingi dan kita contohin bagaimana barangnya bisa laku, dan kita pasarkan. Sehingga bisa memberdayakan ekonomi mereka” jelasnya.
PSI Berikan Pendidikan Politik
Selain pembahasan pemberdayaan ekonomi dan lapangan kerja, Daniel juga memberikan Pendidikan politik dalam kunjungannya. hal ini dianggap penting untuk mencegah politik transaksional.
Ia mengatakan masyarakat saat ini sudah terbiasa dengan politik transaksional. Banyak caleg yang memberi sejumlah uang dan meminta perolehan suara dari calon pemilih.
“PSI yang lahir dengan cara berbeda. Hari ini saya sampaikan bahwa ada waktunya di mana kami bisa membantu secara terbuka dan sah dengan menggunakan anggaran dana aspirasi dan dana reses,” ujarnya.
Daniel menyebutkan banyak warga yang belum mengetahui mengenai penggunaan dana reses dan dana aspirasi. Ini disebabkan karena partai politik tidak ada yang menyampaikan dan membicarakan penggunaan dana reses dan aspirasi ini.
“Saya merasa, makin hari, makin kental modusnya membuat masyarakat tidak tahu, sehingga persepsi masyarakat lima tahun sekali harus dapat sesuatu dari calon yang berkunjung dan selesai,” ucapnya.
Baginya, kondisi ini akan membuat masyarakat antipati terhadap proses politik, akhirnya yang punya kekuasaan akan terus berkuasa.
“Kebanyakan warga mau yang langsung, langsung saat ini uang dikasih, langsung kontrak politik. Saya sampaikan, mudah sebetulnya mengeluarkan uang itu, tapi itu bukan prinsip kami dari PSI, kami berpegang teguh pada prinsip politik tanpa transaksi,” tegasnya.
Terpisah, Ketua DPD PSI Cianjur, Deni Muhammad Nurjaya mengatakan prinsip PSI adalah memberikan edukasi dan pendidikan politik kepada masyarakat.
“Kita menolak dengan sangat tegas money politic. masyarakat sekarang masih terbiasa dengan pola instant. kami dari PSI harus berikan pendidikan politik dan menjembatani politisi untuk menemukan program dan mengeksekusi program yang membantu masyarakat,” jelasnya.
Dirinya juga memastikan bahwa kader PSI bila terpilih dalam pemilu 2019 harus dekat dengan rakyat.
“Akses mereka untuk berdiskusi dengan wakil rakyat harus dipermudah, jadi PSI memastikan caleg-caleg kami yang terpilih nanti harus dekat dan berkomunikasi dengan rakyat,”pungkasnya.(arm)