Darah Tinggi Penyebab Pria Mati Mendadak di Ciranjang

CIANJURUPDATE.COM, Ciranjang – Kapolsek Ciranjang mengonfirmasi kematian seorang pria di warung dekat pintu rel kereta api Ciranjang, Rabu (9/10/2019) kemarin pukul 04.30 WIB karena darah tinggi, bukan over dosis seperti isu yang beredar.

Diketahui Pria tersebut merupakan juru parkir malam yang bernama Usman, warga Kampung Ciawitali RT 1/RW 6, Desa Bojongpicung, Kecamatan Bojongpicung.

Tersiar kabar di social media Facebook bahwa Usman dikarenakan Over Dosis (OD) obat-obatan. Namun, Kapolsek Ciranjang, AKP Kuslin mengatakan bahwa kematian Usman yang mendadak tersebut diakibatkan penyakit darah tinggi yang dideritanya. Kuslin menegaskan bahwa Usman tidak meninggal karena OD seperti yang dikabarkan di social media.

“Bukan. Jadi dia meninggal karena penyakit darah tinggi. Iya, bukan, bukan OD. Darah Tinggi,” tuturnya saat dihubungi Cianjur Update, Kamis (10/10/2019).

Selain itu, Kuslin pun mengungkapkan bahwa Usman terjatuh sangat keras dari bangku warung sehingga kepalanya mengalami pendarahan. “Jadi dia itu terjatuh hingga kepalanya berdarah,” ujarnya.

Sempat minta nasi uduk dan teh hangat

Diberitakan sebelumnya, Paur Humas Polres Cianjur, Ipda Budi Setiayuda, mengatakan berdasarkan keterangan Rika, pemilik warung, Usman berjalan sendiri dari pertigaan jalan stasiun ke warungnya sekitar pukul 04.00 WIB. Korban kemudian duduk dan minta nasi uduk kepada pemilik warung. Namun karena nasi uduknya belum matang, korban minta air teh hangat dan langsung diminum.

“Setelah minum teh hangat kemudian korban menundukan kepala ke meja hidangan dan bicara ngelantur. Tidak lama setelah itu korban terjatuh dari bangku ke lantai dengan posisi kepala bagian belakang mendarat terlebih dahulu,” paparnya dalam keterangan yang diterima Cianjur Update, Rabu (9/10/2019).

Akibat benturan tersebut, kepala korban terluka. Setelah itu pemilik warung berteriak minta tolong. Tak lama kemudian saksi lainnya datang melihat dan melaporkannya ke Polsek Ciranjang.

Polisi pun datang ke lokasi kejadian dan membawa korban ke Puskesmas Ciranjang. Hasil pemeriksaan luar perawat, denyut nadi korban sudah tidak ada. Pupil sudah melebar, luka di kepala bagian belakang bukan akibat dari benda tajam. Diduga akibat benturan saat terjatuh dari bangku warung.

Keluarga korban menolak autopsi dan menerima peristiwa tersebut sebagai takdir. Kemudian dibuatkan surat keterangan keberatan autopsi.

“Menurut keterangan kakak korban, dua hari ke belakang korban datang ke rumahnya dan meminta buah belimbing karena menderita darah tinggi,” tambahnya.(ct1)

Reporter : Afsal Muhammad

Editor : Ario Rosmana

Exit mobile version