Data SSGI dan Riskesda: Angka Stunting di Cianjur Naik Menjadi 33,7 Persen
KLIK CIANJUR, Cianjur – Mengacu dari data SSGI dan Riskesda Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, angka balita yang mengidap stunting mengalami kenaikan 33,7 persen. Akan tetapi, jika mengacu dari data BPB mengalami penurunan yakni 4 peren.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Teni Herawati mengatakan, terkait dengan data stunting yang ada di Kabupaten Cianjur seperti diketahui bahwa hasil SSGI tahun 2021 jumlah preparentis stunting itu ada 33,7.
“Artinya dari 100 balita kita di Cianjur ini ada sekitar 30 balita kita yang mengalami stunting,” ungkap dia, Kamis (25/8/2022).
Teni menyebut, melihat dari data yang di Aacu oleh Nasional itu yakni data SSGI dan Riskesda. Jadi data riskesda dan SSGI 2018 itu ada 27,5 untuk SSGI 2021 itu ada 33,7.
“Sementara kita punya data yang By name by address yang baik anda melalui Bulan Pengembangan Balita itu di angka 4 persen
Oleh karena itu, di tahun ini dinkes Cianjur akan menyelenggarakan Bulan Penimbangan Balita, bulan vitamin A dan juga SSGI. Hal ini dilakukan agar datanya tidak terlalu jomplang.
“Artinya kalau dari data SSGI, data tahun sekrang itu lebih banyak dari tahun kemarin, dan kalau dari data BPB itu terjadi penurunan 4 persen dari tahun sebelumnya,” ujarnya.
Menurutnya, melihat hal tersebut yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur dalam hal ini Bupati Cianjur bersama seluruh OPD berkomitmen untuk menekan angka stunting.
“Maka dari itu, ini perlu semua pihak bekerja sama tidak hanya dinkes saja yang bekerja tapi semua OPD dari mulai validasi data yang akurat dan yang lainya untuk menunjang agar menekan angka stunting di Cianjur ini menurun,” kata dia.