Berita

DBD di Cianjur Capai 224 Kasus, Dinkes Minta Masyarakat Jaga PHBS

Yusman menjelaskan, waktu yang berisiko memunculkan kasus DBD dan Chikungunya adalah saat pergantian musim. Sebab, jentik nyamuk identik dengan lingkungan.

“Kepadatan penduduk juga berpengaruh, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) juga, dan salah satunya PSN yang harus dilakukan seminggu sekali,” terangnya.

Yusman mengimbau masyarakat, agar memperhatikan lingkungan selain individu. Sebab, DBD dan Chikungunya bisa menyebabkan tingginya angka kesakitan.

“Lebih lagi karena ada angka kematian, masyarakat harus waspada. Ketika ada gejala harus berobat dan melaporkan ke instansi sekitar dan berkoordinasi dengan perangkat desa,” tutupnya.(afs/sis)

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button