Debat Perdana Pilkada Cianjur 2024: Paslon Bahas Kemiskinan, Pengangguran, dan Pemberdayaan Masyarakat

CIANJURUPDATE.COM – Pada debat perdana Pilkada Cianjur 2024 para pasangan calon bupati dan wakil bupati membahas kemiskinan, pengangguran, pemberdayaan masyarakat, dan perlindungan sosial, Jumat (25/10/2024).

Ketiga pasangan calon (paslon) saling memaparkan program kerja dan gagasan mereka dalam menangani isu-isu sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh Kabupaten Cianjur.

Deden Nasihin dari Paslon 03 menyoroti pentingnya validasi dan verifikasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) agar bantuan sosial (bansos) tepat sasaran dan menghindari tumpang tindih penerima.

Deden juga menekankan perlunya pemerataan pembangunan yang berkeadilan untuk mengatasi kesenjangan wilayah di Cianjur.

“Kita punya program percepatan daya saing ekonomi dan program wirausaha baru, termasuk untuk pengusaha perempuan. Ada juga program pinjaman UMKM dengan bunga nol persen atau Rp50 juta per UMKM,” ujar Deden.

Program tersebut diharapkan bisa membantu pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Cianjur.

Bupati petahana, Herman Suherman dari Paslon 01, membanggakan capaian penurunan kemiskinan ekstrem di Cianjur meski harus menghadapi tantangan pandemi Covid-19 dan bencana gempa.

BACA JUGA: Beda Suara dengan KPU, Beberapa Paslon Ingin Debat Pilkada 2024 Dilaksanakan di Cianjur

Di hadapan Wakil Presiden pada 2023, Herman berhasil menunjukkan capaian penurunan kemiskinan ekstrem di tengah kondisi sulit.

“Kami sudah merealisasikan sebanyak 19.000 UMKM dari target awal 10.000 demi mendukung ekonomi warga,” ungkap Herman.

Selain itu, Herman juga menekankan rencana pembangunan pabrik di sejumlah kecamatan sesuai tata ruang, yang diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan menggerakkan ekonomi lokal.

Dengan adanya pabrik ini, Herman berharap dapat mereduksi angka pengangguran dan memberdayakan masyarakat setempat.

Sementara itu, Paslon 02 yang terdiri dari dr Wahyu dan Ramzi memilih pendekatan berbeda dengan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan masyarakat Cianjur.

dr Wahyu berpendapat bahwa kemiskinan di Cianjur tidak hanya bisa dilihat dari data statistik, namun harus ditangani secara langsung dengan memperhatikan potensi di setiap desa.

“Banyak yang sulit berkembang karena pendidikan mereka belum mencukupi. Kita akan memprioritaskan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan potensi lokal,” jelas dr Wahyu.

BACA JUGA: Warga Cianjur Kecewa Debat Pilkada 2024 Dilaksanakan di Bandung: Tambah Biaya dan Tak Jamin Aman

Ramzi, sebagai calon wakil, menambahkan bahwa dirinya telah mendengar keluhan warga selama dua bulan berkeliling Kabupaten Cianjur, mulai dari masalah pekerjaan hingga rendahnya daya beli masyarakat.

Exit mobile version