Dehidrasi, Burung Elang Brontok TNGGP Tabrak Tiang Listrik hingga Pingsan
Proses selanjutnya, pada Sabtu (27/2/2021) malam, dilakukan habituasi bagi satwa di lokasi release dengan terlebih dahulu dilakukan pembangunan kandang habituasi di lokasi.
Namun dikarenakan sifat satwa masih liar dan sehat, maka diputuskan untuk langsung dilakukan proses hard release yakni proses habituasi di lapangan secara singkat. Minggu (28/2/2021) tepat pukul 07.30 Wib, sang raptor ini telah dilepasliarkan dengan disaksikan oleh Kepala Bidang PTN Wilayah III Bogor.
Kepala Balai Besar TNGGP, Wahju Rudianto sangat mengapresiasi sikap warga yang tanggap kepada kejadian ini dan telah melakukan prosedur yang tepat.
“Kami ucapkan terima kasih kepada tim dari PSSEJ-BTNGHS atas kerja sama dan kesiapsiagaan dalam penyelamatan dan rehabilitasi Elang di kawasan TNGGP,” ujar Wahju.
Sebagai informasi, bahwa Elang Brontok merupakan salah satu dari empat jenis Elang yang hidup di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), Elang lain yang juga tinggal di TNGGP yaitu Elang Jawa (Nisaetus bartelsi), Elang Ular Bido (Spilornis cheela), dan Elang Hitam (Ictinaetus malayensis).
“Elang Brontok sendiri memiliki dua sub fase yaitu Elang Brontok fase terang dan fase gelap. Keberadaannya di alam semakin menurun populasinya, meskipun IUCN menempatkan jenis ini pada kategori least concern, namun akan segera menjadi terancam jika laju penurunan populasi tidak segera dikendalikan,” tutupnya.(ct6/sis)