Berita

Apa Itu Deja vu? Kenapa Kita Sering Mengalaminya?

×

Apa Itu Deja vu? Kenapa Kita Sering Mengalaminya?

Sebarkan artikel ini

Pernahkah Anda mengalami rasa keakraban dengan suatu tempat yang belum pernah Anda kunjungi sebelumnya? Pernahkah Anda merasa bahwa suatu peristiwa yang akan terjadi akan terjadi persis seperti sebelumnya? Jika demikian, maka Anda mungkin pernah mengalami deja vu.

Deja vu adalah istilah Perancis yang berarti “pernah melihat”, sering digambarkan sebagai fenomena perasaan seperti Anda pernah mengalami situasi saat ini sebelumnya. Ini bukan hanya satu pengalaman dari satu orang. Hal ini telah dilaporkan oleh lebih dari 90% orang yang disurvei, dengan berbagai usia dan latar belakang. Déjà vu bukan hanya satu pengalaman dari satu orang. Hal ini telah dilaporkan oleh lebih dari 90% orang yang disurvei, dengan berbagai usia dan latar belakang.

Pernahkah Anda merasakan rasa keakraban dengan suatu tempat yang belum pernah Anda kunjungi sebelumnya? Hal ini dapat digambarkan sebagai deja vu, atau perasaan pernah melihat situasi saat ini sebelumnya. Istilah ini diciptakan oleh psikolog Prancis Émile Boirac pada tahun 1876 dan berarti “sudah pernah melihat”. Ini bukan hal yang tidak biasa, tetapi juga bukan pengalaman universal-beberapa orang melaporkan sering mengalaminya sementara yang lain tidak pernah mengalaminya.

Dikaitkan Dengan Masalah Neurologis

Deja vu dikaitkan dengan beberapa masalah neurologis seperti kejang dan migrain, tetapi lebih sering daripada tidak, ini hanyalah anomali di otak yang terjadi secara acak. Ada beberapa penelitian tentang mengapa fenomena ini terjadi, tetapi ilmu pengetahuan belum memberikan jawaban yang pasti.

Deja vu, adalah istilah Perancis yang berarti “sudah pernah melihat”, sering digambarkan sebagai fenomena perasaan seperti Anda pernah mengalami situasi saat ini sebelumnya.

Hal ini dapat dikaitkan dengan sejumlah masalah neurologis dan mungkin terkait dengan epilepsi lobus temporal, suatu kondisi di mana aktivitas listrik di otak menyebabkan kejang kecil.

Deja vu bukanlah penyakit, bukan gejala penyakit, dan bukan tanda gangguan apa pun. Deja vu dapat dikaitkan dengan sejumlah masalah neurologis dan para ilmuwan percaya bahwa hal ini mungkin terkait dengan epilepsi lobus temporal, di mana aktivitas listrik di otak menyebabkan kejang kecil yang berlangsung hanya beberapa detik. Seseorang yang mengalami kejang jangka pendek ini mungkin mengalami kesulitan mengingat apa yang baru saja dikatakan kepada mereka atau apa yang akan mereka lakukan, menyebabkan mereka mengalami kembali sesuatu seolah-olah itu terjadi lagi untuk pertama kalinya.

Déjà vu atau Dejavu dilaporkan oleh lebih dari 90% orang dengan usia dan latar belakang yang bervariasi

Déjà vu adalah pengalaman yang umum bagi kebanyakan orang, tetapi ini bukan hanya satu pengalaman dari satu orang. Faktanya, deja vu telah dilaporkan oleh lebih dari 90% orang yang disurvei, dengan berbagai usia dan latar belakang. Hal ini dapat terjadi di mana saja-di toko kelontong, dalam perjalanan Anda ke tempat kerja atau sekolah, atau bahkan dalam urutan mimpi yang diatur dalam periode waktu lain-dan Anda mungkin melihat diri Anda semakin sering mengalami episode seiring bertambahnya usia.

Twilight vu juga telah dilaporkan oleh orang-orang dari berbagai usia dan latar belakang.”

Penyebab deja vu tidak diketahui dan sulit dibuktikan

Penyebab deja vu tidak sepenuhnya dipahami, tetapi diperkirakan terkait dengan masalah dengan kemampuan otak untuk memproses informasi. Meskipun banyak orang percaya bahwa deja vu disebabkan oleh masalah fisik di otak, mungkin lebih mungkin bahwa fenomena ini terjadi ketika kita tidak dapat memproses data dengan cukup cepat. Penting bagi kita untuk memahami bagaimana dan mengapa hal ini terjadi, karena jika Anda dapat menjelaskan mengapa Anda pernah mengalami perasaan yang tidak biasa seperti itu sebelumnya, maka mungkin Anda dapat mencegah diri Anda mengalaminya lagi di masa depan.

deja vu adalah fenomena menarik yang telah diamati selama berabad-abad namun sebagian besar masih belum dapat dijelaskan. Meskipun para ilmuwan telah mengidentifikasi beberapa penyebab potensial, banyak pertanyaan yang masih belum terjawab. Para ilmuwan terus mempelajari deja vu untuk lebih memahami bagaimana hal itu terjadi dan mengapa kita sering mengalaminya.

Baca Juga:

Tinggalkan Balasan