CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Demo penolakan Omnibus Law Cipta Kerja Cianjur beberapa waktu lalu menjadi ancaman Klaster penyebaran Covid-19. Sebab, kerumunan yang terjadi sangat banyak bahkan hingga ribuan.
Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, ketika unjuk rasa beberapa waktu lalu pihaknya tidak melakukan pemeriksaan swab terhadap pendemo. Satgas Covid-19 Cianjur pun tidak tahu apakah ada atau tidak penyebaran virus.
“Jadi kita tidak mengetahui apakah yang demo ini ada Klaster di dalamnya atau penyebaran kasus,” tuturnya kepada Cianjur Update, Senin (12/10/2020).
Yusman menyebut, demo yang terjadi sangat berpotensi menjadi Klaster Covid-19. Namun, dirinya hingga kini tidak tahu, apakah sudah menjadi klaster atau belum.
“Sangat-sangat berpotensi. Memang kalau sudah klaster akan sulit mengendalikan. Demo kemarin bagi orang kesehatan itu beresiko sekali buat penularan kasus Covid-19 di Cianjur,” kata dia.
Ia menjelaskan, jika ada klaster Covid-19 di Cianjur, maka semua pihak harus turun tangan. Semua stakeholder harus bergerak dalam penyelidikan kasus, termasuk tracking dan tracing.
“Karena akan luas sekali kalau sudah klaster. Butuh semua orang tidak bisa oleh Dinkes. Sementara untuk pelacakan masih oleh Dinkes karena sifatnya masih spordasi, artinya belum terjadi klaster. Kalau sudah klaster semua harus bergerak,” katanya.
Ia mengatakan, hampir di semua daerah seperti itu. Ketika ada pemeriksaan swab terhadap pendemo, pasti ada saja yang hasilnya terkonfirmasi Positif Covid-19. Dengan kerumunan sebanyak itu, dimungkinkan ada penularan.
“Hanya kita tidak bisa membuktikan saja. Karena kebanyakan penyebaran kasus ini dari yang tidak bergejala. Kalau yang bergejala cenderung tidak demo. Yang bahaya malah yang tidak bergejala karena berpotensi untuk menularkan.” tukasnya.(afs/rez)