Berita

Awaludin: Jangan Samakan Sekolah dengan Pariwisata

“Kaitan dengan itu, jangan samakan pariwisata dengan sekolah, beda variabelnya. Sekali lagi di sekolah sirkulasinya terbatas interaksinya intens dan orang-orangnya segitu-gitu aja, dari sisi waktunya panjang. Bahkan kalau boarding kan selamanya,” kata dia.

Maka dari itu, ia menyarankan untuk menyiapkan protokol kesehatan lebih dulu sebelum sekolah bisa dibuka. Mulai dari test swab hingga simulasi. “Makanya harus disiapkan dulu nanti swab test gurunya, protokol kesehatan dijalankan, tes selama dua minggu apakah ada kejadian, kalau ada kejadian harus ada antisipasi.” tukasnya.

Pertimbangan yang Dilematis

Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ganjar Ramadan mengatakan pertimbangan pariwisata dan sekolah di masa pandemi ini cukup dilematis. Serta, ada dampak positif dan negatifnya masing-masing.

“Ini agak dilematis mengenai sekolah yang daring tapi pariwisata sudah dibuka. Cuman tadi balik lagi kalau pariwisata di buka itu hanya akan menimbulkan virus karena banyak wisatawan dari luar. Saya prihatin juga,” tuturnya Jumat (28/08/2020).

Namun, dirinya pun menilai, jika pariwisata tetap ditutup di masa pandemi Covid-19, maka akan ada dampak tersendiri khususnya di sektor ekonomi.

“Tapi banyak yang terdampak juga kalau wisata ditutup. Pertama PAD dan warga yang berjualan di tempat wisata,” ungkap dia.

Meskipun demikian, dirinya berharap sekolah bisa tidak ditutup dan dibuka dengan tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19 sama halnya pariwisata.

“Dilematis, sekolah juga sama diperlukan, cuman memang kalau bisa sekolah dibuka protokol kesehatan harus tetep dijalankan diutamakan.” tukasnya.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button