CIANJURUPDATE.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Diah Pitaloka, telah menyalurkan bantuan berupa dana tunggu hunian (DTH) kepada warga yang terdampak rumah rusak berat akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur.
Acara ini berlangsung di Aula Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, pada Jumat (8/9/2023).
Dalam usaha membantu pemulihan masyarakat yang terdampak gempa bumi tersebut, BNPB bersama Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI secara simbolis memberikan dana tunggu hunian kepada ratusan warga yang masih mengungsi di tenda dengan kriteria rumah rusak berat dan belum menerima bantuan stimulasi (tahap 4).
Baca Juga: BNPB Minta Pemkab Segera Buat Laporan Anggaran Dugem untuk Memproses Pencairan Tahap Empat
Diah Pitaloka menyatakan bahwa penanganan warga terdampak gempa di Cianjur masih berlanjut, meskipun beberapa data masih perlu dioptimalkan, terutama bagi warga dengan rumah rusak berat.
“Untuk bantuan stimulan rumah gempa Cianjur tahap 4, masih ada sekitar 4000 kepala keluarga yang tinggal di tenda-tenda. Kita sangat prihatin dengan situasi ini, dan kami ingin memberikan perhatian bersama,” kata Hj. Diah Pitaloka.
Karena masih banyak warga yang belum menerima bantuan stimulan rumah gempa, terutama yang rumahnya rusak berat, pihaknya sekarang memberikan bantuan berupa dana tunggu hunian sebesar Rp 500 ribu per bulan selama 6 bulan.
“Sebagai mitra, kami dari Komisi VIII DPR RI akan mengawasi dan memantau proses ini, terutama pemindahan warga terdampak ke rumah-rumah relokasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” kata Diah.
Baca Juga: Tegas! Ketua PMCK Sebut Pemekaran Cisel Tidak Ditumpangi Kepentingan Politik
Selain itu, Komisi VIII DPR RI juga akan mengawasi kebutuhan fasilitas yang diperlukan oleh warga di lingkungan rumah relokasi, seperti pasar dan sumber daya ekonomi seperti kebun dan sawah yang penting bagi masyarakat.
“Dikarenakan Cianjur adalah salah satu wilayah lumbung pertanian, maka bantuan dalam sektor tersebut sangatlah penting,” ucapnya.
Jarwansyah, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, mengungkapkan bahwa sekitar 4000 warga terdampak gempa Cianjur masih belum memiliki buku rekening dana bantuan rumah gempa. Oleh karena itu, proses ini membutuhkan waktu, dan mereka meminta kesabaran dari masyarakat.
“Bantuan anggaran dan rumah terdampak gempa tetap menjadi prioritas kami. Semua rumah yang dibantu memiliki kualitas yang sangat baik.”
Ia menekankan bahwa semua pihak akan berupaya semaksimal mungkin untuk menyalurkan bantuan dengan baik, sehingga diharapkan masyarakat dapat memanfaatkannya sebaik mungkin.
“Sebelum bapak dan ibu menerima bantuan stimulan rumah gempa berstatus berat, kami saat ini memberikan dana tunggu hunian sebesar Rp 500 ribu perbulan selama 6 bulan ke depan.” jelasnya.***