Dicekok Miras, Gadis di Cianjur Dicabuli Tujuh Remaja
“Ini duka bagi kami karena di Hari Anak Nasional terjadi lagi persetubuhan, korbannya satu orang dengan pelaku tujuh orang. Kami sangat prihatin dan terus menyampaikan kepada orang tua untuk terus meningkatkan edukasi pengawas dan ketahanan keluarga.” tuturnya kepada Cianjur Update, Kamis (23/07/2020).
Ia mengatakan, di saat anak-anaknya berada di rumah dan tidak di sekolah, orang tua harus tetap memberikan perhatian ekstra. Hal itu agar tidak menjadi korban kekerasan seksual.
Lidya menyebut, pihaknya akan terus melakukan konfirmasi dengan Polsek atau Polres agar dapat memberikan layanan yang dibutuhkan korban. Baik secara penyembuhan fisik atau pun psikis.
“Kami akan berkoordinasi dengan dokter untuk kesembuhan fisik, juga secara psikis korban mungkin trauma dan kami akan memberikan layanan konseling langsung dari psikolog kami. Agar nantinya dalam pendampingan di waktu pemeriksaan dia dapat bercerita tanpa tekanan dan rasa takut tentang apa yang terjadi,” jelas dia.
Bagi P2TP2A Cianjur, tidak ada alasan apapun untuk menghentikan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk pandemi Covid-19 itu sendiri. Ia menuturkan, pihaknya terus sosialisasi sebagai upaya preventif dan upaya penanganan guna meminimalisir kasus serupa.(afs/Ian/rez)