CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mencatat, hingga Oktober 2021 sudah terjadi sebanyak 104 kejadian.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur Mokh Irfan Sofyan menyebutkan, pergeseran tanah dan longsor menjadi bencana alam yang paling banyak terjadi pada tahun ini.
Menurutnya, cuaca yang sedang berada dalam masa transisi menuju musim penghujan menjadi faktor utama bencana ini terjadi.
“Ada 79 kali longsor dan pergerakan tanah hingga bulan ini. Banjir bandang dan angin puting beliung tercatat 11 kali, sisanya bencana lain,” ujar Irfan kepada Cianjur Today, Rabu (6/10/2021).
Selain itu, ia menjelaskan, peristiwa bencana tersebut tersebar di beberapa kecamatan. Akan tetapi, masih didominasi di wilayah Cianjur selatan.
“Terbaru kejadian pergeseran tanah dan longsor di wilayah Sukanagara dan Campaka,” jelasnya.
Kendati demikian, lanjutnya, jumlah peristiwa bencana alam tahun ini terbilang lebih sedikit dibandingkan dengan 2020. Tahun lalu, di medio yang sama BPBD Cianjur mencatat ada 115 kejadian bencana.
“Korban jiwa juga nihil. Tercatat hanya ada dua korban luka ringan di kejadian longsor Mekarmulya Cikalongkulon,” paparnya.
Sementara terkait warga mengungsi, lanjut Irfan, ada 516 jiwa kendati sebagian besar sudah kembali ke rumah masing-masing. Selain itu juga terdapat 81 rumah yang terendam, akibat bencana banjir bandang.
“Untuk dampak, tercatat 21 bangunan rusak berat, 38 rusak sedang, dan 36 rusak ringan,” tuturnya.
Irfan pun mengingatkan kepada masyarakat, akan ancaman potensi bencana hingga akhir tahun ini, menyusul curah hujan yang tinggi.
Terlebih, wilayah ini termasuk indeks risiko bencana tertinggi di Indonesia.
“Semua jenis bencana berpotensi terjadi. Cianjur ini bisa dibilang etalase bencana,” terangnya.
BPBD Cianjur pun telah menyiagakan 1.800 relawan tanggap bencana (Retana) yang tersebar di seluruh wilayah kecamatan.
“Mitigasi bencana gentar dilakukan. Masyarakat yang tinggal di zona merah, terus kita ingatkan agar meningkatkan kewaspadaan,” tandasnya.(afs/sis)