Berita

Didominasi Para Gadis Muda, Pedagang Es Cincau di Haurwangi Laris Manis

“Saya berjualan di sini udah satu tahun, dengan menjual cincau harganya Rp5 ribuan segelas. Tapi saya juga jual yang lain biar tambah lengkap, ada bakso dan kopi juga,” jelas Tati.

Tati mengungkapkan, di lokasi ini ia tidak membayar sewa tempat, tetapi membayar uang sampah tiap hari Rp3 ribu dan pada Sabtu-Minggu naik menjadi Rp5 ribu. Di sana Tati mengaku berjualan sejak jam 08.00 pagi hingga jam 18.00 sore.

“Jadi semua pedagang di sini tidak bayar tempat, cuma bayar uang sampah. Saya juga berjualan sampai sore dilanjut lagi sama yang lain yang bagian malam,” papar Tati.

Tati bercerita, penghasilan sekarang di masa Covid-19 ini memang sangat menurun bahkan hingga 80 persen. Padahal sebelum ada Covid-19, penghasilan yang didapat lumayan besar. Karena yang datang dari mana-mana, bahkan kebanyakan dari luar Cianjur.

“Sebelum ada Covid-19 ini, allhamdulilah sehari bisa mencapai Rp300 ribu. Tapi pas ada Covid-19, penjualan menurun drastis hingga 80 persen. Apalagi pas di awal adanya Covid-19 sepi banget, orang-orang banyak yang di rumah jadi sepi,” tutur Tati.

Tati mengaku, berjualan es cincau selain karena kebutuhan ekonomi dan membantu keluarga. Ia pun mengungkapkan ada banyak manfaat dari kandungan cincau ini.

“Cincau sendiri juga punya banyak khasiat untuk kesehatan. Misalnya bisa membantu mengatasi panas dalam dan meningkatkan daya tahan tubuh,” imbuh Tati.

Tati berharap, Covid-19 ini segera berakhir, agar jualannya kembali lancar dan orang tidak takut lagi keluar rumah. Sebab, kata Tati, saat ini bukan hanya takut tertular, tapi sekarang razia dari berbagai pihak terus gencar dilakukan dimana-mana.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button