Diduga Malpraktik, Anak 10 Tahun Meninggal Setelah 3 Kali Disuntik Puskesmas Sindangbarang
Namun setelah disuntikkan cairan tersebut, lebih lanjut dia, anaknya tiba-tiba mengalami kejang dan muntah-muntah. Lalu ia panik dan segera memanggil kembali perawat.
“Setelah kejang, perawat itu menyuntikan lagi cairan katanya untuk penenang. Anak saya seketika lemas setelah disuntikkan cairan kedua,” tuturnya.
Tidak lama kemudian, kata dia, tenaga kesehatan puskesmas kembali menyuntikan cairan ketiga. Namun setelah disuntikan sang anak koma dan seketika meninggal dunia.
BACA JUGA:Â 23 Puskesmas di Cianjur Tidak Punya Instalasi Pengolahan Air Limbah
“Yang ketiga tidak tahu cairan apa yang disuntikan. Tapi setelah disuntik lewat infusan itu wajah anak saya membiru. Ketika saya panggil dokternya, dengan dingin dia bilang anak saya sudah meninggal,” kata dia dengan ari mata yang menetes deras di mukanya.
Saat sebelum meninggal tepatnya ketika anaknya mengalami kejang, ia mengaku sempat meminta kepada tenaga kesehatan puskesmas agar anaknya dirujuk ke rumah sakit. Namun pihak puskesmas beralasan belum menerima konfirmasi dari pihak rumah sakit.
“Saya juga menanyakan kenapa anak saya meninggal usai disuntik cairan, tetapi tidak ada penjelasan. Padahal sebelum disuntik cairan yang katanya antibiotik dan penenang anak saya sudah berangsur membaik. Sampai hari ini, tidak ada jawaban,” paparnya.
“Awalnya mau dibawa ke rumah sakit. Tapi katanya sudah dihubungi namun belum ada jawaban. Sampai akhirnya anak saya meninggal setelah 5 jam dirawat di puskesmas,” tambahnya.
BACA JUGA:Â Ribuan Dosis Vaksin Disebar BIN RI Bersama Puskesmas Mande