Diduga Terlibat Praktik Perdukunan, Pelaku Pembacokan Gara-Gara Utang di Cianjur Sering Berutang Kopi
“Pelaku dan beberapa tamunya juga sering melakukan ritual atau thawasulan di hari-hari tertentu sambil membakar kemenyan,” tambahnya.
Sosok pelaku dikenal sebagai orang yang tertutup dan jarang berkomunikasi dengan tetangga. Namun, pelaku sering berutang untuk membeli kopi dan makanan di warung.
BACA JUGA: Cianjur Dihantui Kemiskinan, Kenaikan Harga BBM, dan Utang Daerah
“Sering berutang kopi dan makanan, bahkan bisa sampai ratusan ribu, dan itu dibayar setiap ada tamu yang datang ke rumahnya,” ucapnya.
Bahkan, kata Daniel, keponakan korban, Nanang, sempat bercerita tentang kedatangannya ke rumah pelaku untuk menagih janji penggandaan uang yang dilakukan pelaku.
“Nanang sempat menyebut soal penggandaan uang, tapi tidak terlalu saya tanggapi, karena fokus melayani pembeli,” kata Daniel.
BACA JUGA: Terlilit Utang ‘Bank Emok’, Warga Sukasari Berharap Solusi
Sementara itu, Polres Cianjur masih melakukan penyelidikan mendalam terhadap tersangka pembacokan gara-gara utang tersebut.