Berita

Diisukan Bermain Proyek, Postingan Pjs Bupati Dibanjiri Komentar Miring

Ia mengatakan, alokasi anggaran pengadaan APD sekitar Rp10 miliar. Pengadaannya dilakukan secara penunjukan langsung dan melalui e-katalog.

Pengadaan barang melalui e-katalog seperti hand sanitizer, thermogun, dan lainnya. Sementara penunjukan langsung pengadaan APD, barangnya berupa alat rapid test sebanyak 51.288 buah, faceshield, dan sarung tangan plastik.

Dasar pengadaan APD untuk kebutuhan protokol, lanjut dia, mengacu pada Peraturan KPU. Lalu, KPU Kabupaten Cianjur menandatangani nota kesepahaman dengan kepala daerah.

“Dari dasar itulah, Dinas Kesehatan diinstruksikan menindaklanjutinya. Kalau kita tidak melakukan itu, artinya kita tidak mendukung Pilkada,” tegasnya.

Mekanisme pengadaan barang APD protokol kesehatan penyelenggaraan Pilkada pun mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 16/2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah serta Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor 4/2020.

“Kalau rekanan, kalau gak Bandung, dari Jakarta. Kalau di Cianjur gak ada untuk alat-alat kesehatan. Ada tapi sedikit,” ujar dia.

Namun, lanjut Asep, bukan berarti masyarakat Cianjur tidak diwadahi. Mereka diberdayakan dengan membuat masker.

“(Instruksi) pemerintah pusat kan harus menghidupkan usaha-usaha kecil. Pemberdayaan. Di antaranya pembuatan masker. Daripada ke orang lain, mending diberdayakan masyarakat yang ada di Cianjur,” kata dia.

Sementara itu, Pjs Bupati Cianjur, Dudi Sudrajat mengatakan, menurut pengalamannya dengan anggaran yang cukup besar, terlalu ambil resiko jika mempermainkan anggaran tersebut.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button