Dilarang Gubernur Jabar, Kepsek Smansa Cianjur Sebut Studi Tour ke Bali Bersifat Sukarela, Bayar Rp 3,5 juta?

Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan ini sekitar Rp3.580.000 per siswa. Dari total siswa kelas 11, sebanyak 361 siswa ikut serta, sementara 77 siswa memilih untuk tidak ikut. Bagi yang tidak mengikuti study tour ke Bali, sekolah menyediakan alternatif kunjungan lokal ke Gunung Padang, meskipun sifatnya juga tidak wajib.
Dalam pelaksanaannya, sekolah menggunakan jasa pihak ketiga demi memastikan kenyamanan dan keamanan seluruh peserta mengingat jarak perjalanan yang cukup jauh.Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 17 hingga 25 Februari 2025.
BACA JUGA: SMAN 1 Cilaku Diduga Lakukan Pungutan kepada Orang Tua Siswa Untuk Renovasi Kantin dan Musholla?
Sebelumnya diberitakan, SMA Negeri 1 (Smansa) Cianjur memberangkatkan sebanyak 361 siswa kelas 11 dalam kegiatan study tour ke Bali. Keberangkatan ini telah direncanakan sejak enam bulan sebelumnya oleh pihak sekolah dan komite, serta sudah dikomunikasikan kepada orang tua dan siswa.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melarang seluruh SMA dan SMK di Jawa Barat untuk melaksanakan study tour.
Menurutnya, kebijakan tersebut bisa meringankan beban orang tua dan siswa.
BACA JUGA: Ratusan Gamer Bertarung di Smanda E-Sport Competition 2025, Perebutkan Gelar Juara
“Saya tidak masalah dicaci maki. Saya ini orang tua, dan tindakan yang saya lakukan demi kebaikan semua. Tidak semua siswa berasal dari keluarga mampu. Banyak orang tua yang harus berhutang demi biaya study tour anaknya,” ujar Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi juga menjelaskan, saat ini sudah ada 111 SMA dan SMK yang melaksanakan study tour ke luar provinsi Jawa Barat.