Dilematis, Pariwisata Dibuka Tapi Sekolah Belum
![](/wp-content/uploads/2020/08/IMG-20200830-WA0028-780x470.jpg)
CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Cianjur, menanggapi isu tentang sekolah yang ditutup namun pariwisata dibuka dengan protokol kesehatan. Hal ini dinilai menjadi pertimbangan yang dilematis di masa pandemi Covid-19.
Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ganjar Ramadan, mengatakan pertimbangan pariwisata dan sekolah di masa pandemi ini cukup dilematis. Ada dampak positif dan negatifnya masing-masing.
“Ini agak dilematis mengenai sekolah yang daring tapi pariwisata sudah dibuka. Cuma tadi balik lagi kalau pariwisata dibuka itu hanya akan menimbulkan virus karena banyak wisatawan dari luar. Saya prihatin juga,” tuturnya Jumat (28/08/2020).
Namun dirinya pun menilai, jika pariwisata tetap ditutup di masa pandemi Covid-19, maka akan ada dampak tersendiri khususnya di sektor ekonomi. Meskipun demikian, dirinya berharap sekolah bisa tetap dibuka dengan tetap menjalankan protokol kesehatan Covid-19.
“Tapi banyak yang terdampak juga kalau wisata ditutup. Pertama PAD dan warga yang berjualan di tempat wisata. Sekolah juga sama diperlukan, cuma memang kalau bisa sekolah dibuka protokol kesehatan harus tetep dijalankan diutamakan.” tukasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Pusat Informasi Covid19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, prioritas pemerintah saat ini sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat dan provinsi. Menurut riset, anak di usia pelajar sangat rentan terpapar Covid-19 karena imunitas anak belum selengkap orang dewasa.
“Bahwa anak didik khsuusnya SD, SMP itu adalah aset bangsa yang harus kita pelihara atau kita jaga kesehatannya. Sehingga kita memang prioritaskan anak dulu. Kalau untuk wisata juga sebetulnya untuk dewasa saja. Untuk anak juga sebetulnya memang menahan diri,” kata Yusman, belum lama ini.(afs/rez)