Dinas Sosial Cianjur Bantah Tudingan Penelantaran Anak di Panti Asuhan

CIANJURUPDATE.COM – Menanggapi keluhan dari Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) mengenai bantuan anggaran, Dinas Sosial Kabupaten Cianjur melalui Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial, Dewi Pudjiastuti, menepis informasi tentang penelantaran anak di panti asuhan yang terdaftar di dinas tersebut.

Dewi menegaskan bahwa semua panti asuhan yang terdaftar telah menerima bantuan anggaran sebesar Rp. 10.000.000.

“Terdapat dua anak yang dititipkan ke LKS, dan itu berdasarkan kesanggupan ketua LKS tersebut.” jelas dia saat ditemui di kantornya pada Selasa (19/03/2024).

Baca Juga: Edukasi Hak dan Kewajiban Anak, YGSI Gelar FGD Untuk Tingkatkan Layanan Kesehatan Anak

Menurutnya, pemerintah Kabupaten Cianjur juga menyalurkan bantuan tahunan sebesar 10 juta rupiah kepada LKS.

Namun, menurut dia, untuk kebutuhan khusus LKS diharuskan untuk mengajukan proposal terlebih dahulu. Pencairan dana tersebut tidak dapat dilakukan secara langsung dan harus dianggarkan terlebih dahulu.

“Apabila ada kebutuhan khusus, harus diajukan melalui proposal. Jika anggarannya tersedia dan disetujui, maka akan dianggarkan dalam perubahan atau parsial,” ujar Dewi.

Lebih lanjut, dirinya menyatakan bahwa pemerintah daerah Cianjur saat ini belum memiliki rumah rehabilitasi sendiri.

Baca Juga: 1 Dari 9 Perempuan di Cianjur Menikah di Usia Anak, Bagaimana Ini Bisa Terjadi?

“Oleh karena itu, anak-anak yang terlantar dan berisiko dititipkan ke LKS yang bersedia menampung mereka,” tutupnya.

Sebelumnya, Dinas Sosial (Dinsos) Cianjur disebut menitipkan sejumlah anak yang terkena eksploitasi ke salah satu panti asuhan Cianjur tanpa memberikan bantuan uang tambahan yang cukup.

Menurut ketua panti asuhan tersebut, dirinya mengungkapkan bahwa meskipun menerima bantuan Rp10 juta per tahun dari Pemkab, jumlah tersebut tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan anak-anak  panti, apalagi dengan lonjakan harga sembako saat ini.

“Dapet bantuan dari Pemkab Rp10 juta per tahun tapi kalo untuk kebutuhan panti apalagi saat ini kebutuhan sembako pun naik dengan nominal segitu enggak mencukupi kebutuhan panti,” kata dia kepada Cianjur Update, Senin (18/3/2024).

BACA JUGA: Bulan Ramadhan, Panti Jompo di Cianjur Kurang Perhatian, Pemkab Kemana?

Ia menyebut panti asuhannya merawat 24 anak yatim piatu dari berbagai tingkatan pendidikan.

“Anak yatim piatu yang ada di Panti Asuhan ini sebanyak 24 orang dimulai dari TK, SD, SMP, dan SMA, terhimpun dari beberapa wilayah baik dari Cianjur ada yang dari Bekasi juga,” tambah dia.

BACA JUGA: 7 Pelaku Penyiksaan Anak Panti Asuhan jadi Tersangka, Hukuman 15 Tahun Penjara Menanti

Namun, tantangan terbesar mereka adalah kekurangan dana, terutama setelah Dinsos Cianjur menitipkan anak-anak tanpa memberikan bantuan uang yang memadai.

“Ada anak yang dititipin dari Dinsos karena bisa dibilang anak itu kena eksploitasi, dititip kesini tapi gak dikasih dana dan sebagainya,” ungkap dia.***

Exit mobile version