Dinkes Cianjur Ungkap 7 Kasus Keracunan Massal Selama 2024, Ternyata Ada Ratusan Korban

Faktor kebersihan, sanitasi yang buruk, serta makanan yang sudah basi menjadi penyebab utama.
“Dari hasil uji laboratorium, bakteri Escherichia coli (E-coli) sering ditemukan sebagai penyebab utama, biasanya berasal dari pencemaran air dan makanan yang terkontaminasi,” tambahnya.
Untuk mencegah kejadian serupa, pihak Dinkes Cianjur telah mengeluarkan surat edaran yang menekankan kewaspadaan dini terhadap keracunan makanan, serta meningkatkan pengawasan lintas sektor terkait.
BACA JUGA: Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal di Ciranjang Cianjur
“Kami sudah menyebarkan edaran ke berbagai pihak untuk memperketat pengawasan agar kasus serupa dapat dicegah,” kata dr. Yusman.
Sebagai langkah penanganan, pasien keracunan massal yang dirawat di puskesmas dan RSUD akan mendapatkan layanan gratis, meskipun layanan ini belum mencakup rumah sakit swasta.
“Untuk layanan puskesmas dan RSUD, pembiayaan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah, namun untuk rumah sakit swasta kami belum bisa memberikan gratis,” jelasnya.
Dr. Yusman menegaskan, sejauh ini tidak ada indikasi bahwa keracunan tersebut disebabkan oleh zat berbahaya yang sengaja dimasukkan ke dalam makanan.
“Hingga kini, kami belum menemukan bukti adanya tindakan kriminal dalam kasus-kasus keracunan ini,” pungkasnya.