Dinkes Jadi Biang Kerok Kegagalan Pembelian Rapid Test
![Dinkes Pastikan Belum Ada Pasien Corona di Cianjur, Masyarakat Diimbau Waspada](/wp-content/uploads/2020/01/maxresdefault-1-780x470.jpg)
Ebes menilai kinerja Kadinkes Cianjur perlu dievaluasi. Ia juga meminta Plt Bupati Cianjur bertindak cepat dalam penegahan penyebaran Virus Covid-19.
Harus Hati-hati
Kepala Dinkes Kabupaten Cianjur, Tresna Gumilar, mengatakan pihaknya mengkaji terlebih dahulu sebelum melakukan pemesanan rapid test. Salah satunya karena akurasi rapid test dengan PCR berbeda.
“Kita harus hati-hati, jangan sampai niatnya bener untuk membeli rapid test tapi malah dianggap pemborosan karena akurasi rapid test dinilai rendah. Sementara saat ini kan yang dianggap akurasi tinggi itu menggunakan PCR. Intinya kita lagi mengkaji terlebih dahulu,” ujarnya.
Sebelumnya, pembelian rapid test rencananya diprioritaskan untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Orang Tanpa Gejala (OTG), tenaga medis, dan sisanya untuk masyarakat.
“Rencana pembeliannya 28.000 rapid test dengan harga satuannya Rp200 ribu. Tapi sekali lagi saat ini kita harus mengkaji terlebih dahulu,” ujarnya.(*)