CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Jaringan internet yang masih belum merata di Kabupaten Cianjur membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) jarak jauh menjadi semakin sulit bagi masyarakat. Khususnya bagi mereka yang tinggal di daerah perbukitan.
Untuk mengatasi hal itu, Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) Kabupaten Cianjur, bekerja sama dengan Sejumlah organisasi amatir radio demi mendukung proses pembelajaran jarak jauh siswa selama masa pandemi Covid-19.
Kepala Diskominfosantik Kabupaten Cianjur, Tedy Artiawan, megnatakan, sinyal internet dan ketersediaan kuota menjadi masalah bagi orang tua siswa dalam pelaksanaan belajar daring bagi anaknya.
“Salah satu upaya melakukan pembelajaran jarak jauh, terutama di daerah-daerah yang tidak ada jaringan internet, kita coba berkoordinasi dengan Orari maupun RAPI. Jadi proses belajarnya menggunakan pesawat handy talkie,” katanya, Senin.
Kini, lanjut Teddy, pihaknya sedang membahas insentif teknis dari kegiatan ini. Orari dan RAPI akan bertugas dalam menyediakan pesawat handytalkie yang akan disebar di setiap wilayah.
“Belum kami mulai karena masih dalam tahap pembahasan dengan Orari dan RAPI. Kami targetkan dalam waktu dekat ini bisa dilaksanakan,” jelas dia.
Berkoordinasi Dengan Disdikbud Cianjur
Bahkan, koordinasi pun dijalin bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Cianjur. Disdikbud mengatur siswa di sekolah mana saja yang melaksanakan pembelajaran jarak jauh. Sebab, hal itu harus disesuaikan dengan pengadaan handy talkie.
“Untuk teknis jadwal siswa di sekolah mana saja yang akan ikut pembelajaran jarak jauh ranahnya nanti ada di Disdikbud,” ungkap dia.
Ia menjelaskan, Disdikbud mengatur jadwal mata pelajarannya, guru, dan kelompok siswa. Pembelajarannya dapat dipusatkan di masing-masing kantor desa atau kantor kecamatan. Bahkan, Diskominfosantik Cianjur juga akan menyiarkannya melalui radio di RSPD.
” Di setiap rumah pasti kan bisa menangkap channel radio. Tapi, kalaupun tidak, setiap siswa bisa mengikutinya membuat kelompok belajar. Nanti, difasilitasi anggota Orari dan RAPI di masing-masing wilayah,” kata dia.
Pihaknya mengingatkan, dalam pelaksanaan belajr daring, kelompok belajar siswa tetap mematuhi protokol kesehatan. Terlebih dalam penggunaan masker, jaga jarak, dan mebatasi jumlah peserta di setiap kelompok belajar tetap diperhatikan.
“Orari dan RAPI sudah siap. Tinggal nanti dari Disdikbud teknisnya seperti apa.” tutupnya.(afs)