Diskon dan Gratis Listrik 3 Bulan, Bagaimana dengan Pengguna Token?

Bagaimana Bagi Pengguna Token?
Dikutip dari detik.com, Executive Vice President Corporate Communication PLN, I Made Suprateka, mengatakan, skema yang bisa digunakan bagi pelanggan 450VA pengguna token atau listrik pascabayar akan mengacu kepada rata-rata konsumsi listrik per bulannya.
“Salah satu alternatif yang mungkin bisa mengena untuk seluruh pelanggan yang digratiskan, adalah mengacu pada bahasan di RDP (Remote Desktop Protocol) dan basis konsumsi perbulannya,” ujarnya.
Jika rata-rata konsumsi listrik 70 kWh atau kurang dari Rp 100.000. Maka bisa jadi itu yang akan digratiskan agar memiliki kebijakan yang merata.
“Rata rata konsumsi 70 kwh (ekuivalen Rp 40.000). Maka bisa saja bagian ini yang digratiskan supaya memiliki azas kesetaraan karena ada yang konsumsinya lebih dari Rp 100.000,” ucapnya.
Namun hal ini masih belum pasti, atau masih wacana. Untuk implementasi tagihan listrik yang akan diringankan ini, dapat berlaku mulai minggu pertama atau sebelumnya.
“Bila ini yang terjadi maka bila batasan tersebut disepakati bersama, maka bisa saja pelanggan 450VA yang beli token lebih dari 100 kWh, maka akan berlaku kebijakan yang bersifat merata dan kesetaraan tersebut. Tapi ini masih wacana ya,” tambahnya.
Namun apabila pelanggan sudah terlanjur membeli token listrik pada tanggal 1 April, implementasi bisa mulai diberlakukan selanjutnya, atau saat pengisian kedua setelah skema berlaku.
“Kan program untuk April, Mei dan Juni. Implementasi bisa minggu pertama atau sebelum, atau setelahnya. Artinya meskipun tanggal 1 April beli token, implementasi kan bisa diberlakukan saat isi pulsa kedua di bulan April atau Mei. Ingat bahwa ada data base jumlah konsumsi listrik per IDPel 450VA,” sebutnya. (ct2/rez)