Berita

Disnaker Cek Kabar ABK Kapal China Asal Cianjur yang Diduga Disiksa

“Dada kami dipukul, perut kami ditendangi pak. Jam tidur hanya 4-5 jam pak, jam kerja 20 jam lebih, kurang tidur makan ngga tenang pak. Ngga kerja, ngga dikasih makan pak,” kata salah satu ABK.

Para ABK itu mengaku belum menerima gaji dan sudah berada 10 bulan di kapal. Selain mengaku disiksa, mereka juga kurang tidur dan bekerja dengan waktu yang tidak sesuai. Mereka khawatir tidak bisa bertahan karena masa kontrak habis November 2021 mendatang.

“Kalau menunggu sampai bersandar kami ngga tahan, kami bisa mati di sini,” tambahnya.

Menurut keterangan dalam video yang viral, disebutkan ada empat ABK diduga disiksa di kapal itu. Mereka bernama Sukarto, Irgi Putra Jayanti, Putra Agung Napitupulu, dan Galih Ginanjar. Satu di antaranya disebutkan berasal dari Cianjur, yaitu Irgi Putra Jayanti.

Tanggapan Kemlu

Dikutip dari Okezone, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kemlu RI, Judha Nugraha, menuturkan pihaknya telah menghubungi PT RCA. Dalam video yang viral, PT RCA disebutkan merupakan penyalur para ABK.

Kemlu RI juga berkoordinasi dengan Kemenhub dan Kemenaker yang mengeluarkan perijinan penempatan ABK ke luar negeri. “Didapat informasi bahwa PT RCA tidak terdaftar baik di Kemenaker maupun Kemenhub,” ujarnya.

Selain itu, Kedutaan Besar RI di Beijing juga telah meminta konfirmasi otoritas Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan pihak pemilik kapal. Dari data Organisasi Maritim Internasional (IMO), Liao Yuan Yu 103 dimiliki oleh Liaoning Kimliner Ocean di Dalian, Liaoning China.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button