Berita

Disparbud Banyuwangi Gelar Pertemuan dengan Perdunu Soal Festival Santet, PCNU: Deklarasi Itu Hak Mereka

“Kalau kita lihat di masyarakat bahwa banyak sekali cerita orang yang terkena tipu dari aktivitas perdukunan. Ini alasan kami mendirikan organisasi ini, harapan kami bisa memberikan edukasi kepada masyarakat, memberikan wadah kepada para praktisi dalam dunia dukun dan perdukunan,” ucapnya.

Sebenarnya, kata dia, makna dukun dan perdukunan tidak semua bermakna negatif. Karena ada dukun bayi, ada dukun pijat, ada dukun jampi, dan seterusnya. Itu semua masuk dalam dunia perdukunan.

“Kalau kita berbicara dukun, berarti pengobatan tradisional seperti hipnoterapi, ini juga masuk pada segmentasi ini. Kemudian teman-teman yang mulai berinteraksi dengan banyak aliran yang paling banyak adalah muslim. Kita juga mengadakan aktivitas rutinan pengajian, dzikir, dan seterusnya. Ini mampu memberikan literasi kepada mereka,” ungkapnya.

Namun, dirinya memahami apa yang diinginkan pemerintah daerah. Pihaknya pun mengapresiasi dan merembukkan kembali baik nama dan program-program yang sudah diusung Perdunu.

“Kami apresiasi terkait dengan usulan yang disampaikan pemerintah daerah, kami akan melakukan rapat internal. Nanti satu dua hari ke depan kita akan menyampaikan dari hasil rapat itu,” paparnya.

Di sisi lain, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Banyuwangi, KH Ali Makki Zaini. Gus Makki, sapaan akrabnya mengaku tidak banyak tahu dan tidak pernah diberitahu sebelumnya soal akan diadakannya deklarasi ini.

“Kita tidak pernah diberi tahu kalau memang mau ada Perdunu itu dan memang enggak harus berkabar ke PCNU (Banyuwangi) juga, karena bukan kewajiban juga untuk berkabar. Jadi, teknisnya saya juga tidak seberapa paham. Ya, masih akan saya tanya dulu lah ke mereka-mereka,” imbuhnya, Sabtu (6/2/2021).

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button